Tahun 2010

CAR Mepet, Bank BUMN Yakin Bisa Ekspansi

VIVAnews - Kendati rata-rata rasio kecukupan modalĀ  (capital adequacy ratio/CAR) bank-bank BUMN dalam kondisi pas-pasan, bankir dari kalangan bank plat merah yakin tahun depan masih bisa melakukan ekspansi. Bahkan masih bisa lebih baik dari tahun 2009.

Per September 2009 rasio kecukupan modal bank-bank BUMN tercatat 13,3 persen, turun dibandingkan Desember 2008 yang tercatat 14,31 persen. Sedangkan bank-bank swasta devisa tercatat 16,9 persen, bank swasta non devisa sebesar 20 persen, regional bank 14,9 persen, bank campuran 27,8 persen, dan bank asing 36,7 persen.

Dengan posisi CAR sebesar itu, Direktur Special Asset Management Bank Mandiri Abdul Rachman dalam diskusi mengenai Prospek dan Tantangan Industri Perbankan di Tahun 2010 di Yogyakarta, Sabtu 14 November 2009 mengakui bank-bank BUMN memerlukan tambahan funding untuk menambah modal (sub debt) dalam rangka ekpansi. "Tapi kami masih punya kesempatan ekspansi di tahun 2010," kata Abdul.

Perbankan, khususnya bank-bank BUMN, diakui Abdul, memang akan lebih berhati-hati dalam penyaluran kredit. Bank harus mencari investor yang benar-benar baik. Terkait penyaluran kredit ke sektor riil, Abdul mengatakan, masih bisa dilakukan. Namun semua itu tergantung proses perizinan. "Biasanya kredit terhambat kalau proses perizinanĀ  di sektor riil juga terhambat," kata dia.

Selain itu penerapan Pernyataan Standar Akuntansi dan Keuangan yang ditetapkan Bank Indonesia untuk industri perbankan juga akan mengubah ekspansi bank. "Tapi saya yakin masih bisa tumbuh lebih baik dibanding 2009. Memang ada kendala CAR, tapi masih cukup longgar," kata dia.

Disamping itu rata-rata loan to deposit ratio (LDR) perbankan juga masih cukup baik di level 73,6 persen (September 2009), sehingga masih memungkinkan untuk ekspasi. "Tingkat bunga yang rendah tentunya akan merangsang bank menyalurkan kredit untuk sektor riil," kata dia.

Meski begitu, Abdul tidak mengenyampingkan tantangan yang bakal dihadapi industri perbankan nasional pada 2010 mendatang. Dari sisi makro, ekonomi global masih penuh ketidakppastian, sehingga ekonomi Indonesia akan sangat tergantung pada daya tahan ekonomi domestik.

Dari sisi pertumbuhan kredit dan dana, dia menilai seiring perlambatan sektor riil, meski masih bisa ekspansi, penyaluran kredit diperkirakan akan melambat . Namun pertumbuhan dana akan meningkat seiring longgarnya likuiditas.

Tantangan lainnya terkait persaingan dana murah. Menurutnya, LDR yang cukup tinggi mendorong perebutan dana, khususnya dana murah, sehingga bank harus mampu mengelola kepercayaan dan menghindari rumors.

Abdul juga menyoroti soal pembiayaan jangka panjang yang jadi tantangan tersendiri bagi bank. Menurutnya, pembiayaan jangka panjang dari perbankan masih cukup tinggi. Sementara dana perbankan saat ini masih didominasi dana jangka pendek.

Terkait penguatan modal, menurut dia, berlanjutnya gejolak ekonomi global akan meningkatkan potensi risiko perbankan yang harus meningkatkan modal untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang sehat.

Tantangan terakhir, terkait struktur kepemilikan bank. Kemampuan bersaing bank nasional semakin mendapat tantangan, sebab struktur kepemilikan sesuai kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia (API) akan menentukan kemampuan bersaing bank nasional.

Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN
Reskrim Polres Metro Jakarta Barat meringkus sipir taksi online bernama Michael Gomgom (30), yang menodong dan memeras seorang wanita yang menjadi penumpangnya.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Reskrim Polres Jakarta Barat, meringkus sopir taksi online, Michael Gomgom (30), yang menodong dan memeras seorang wanita yang menjadi penumpangnya. Dia sedang istirahat.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024