Bola Panas Bank Century

Ruhut Sitompul: Tunggu Audit BPK Selesai

VIVAnews - Tuntutan untuk mengusut tuntas kasus skandal Bank Century terus bergulir. Lebih dari 124 orang dari delapan fraksi di DPR telah menandatanagi usulan hak angket tersebut, kecuali Fraksi Partai Demokrat yang akan menunggu hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Keluarga Ungkap Penyebab Meninggalnya Sopyan Dado, Punya Riwayat Diabetes Hingga Sakit Jantung

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menyebut bahwa kasus Bank Centruy telah masuk ranah politik.

"Ini jelas sudah menjadi masalah politik, bukan hanya hukum lagi," ujar Ruhut saat wawancara di Kabar Petang tvOne, Sabtu, 14 November 2009.

Ruhut bahkan heran  maraknya dukungan terhadap hak angket tersebut di DPR. "Dulu bilang tunggu hasil audit BPK, tapi kok sekarang  ramai-ramai usulkan hak angket. Ada apa ini?" sindirnya.

Seharusnya, kata Ruhut, skandal bank swasta yang telah mendapat suntikan dana talangan Rp 6,7 triliun itu tetap dipandang sebagai masalah hukum saja.

Ruhut mengatakan bahwa Demokrat bukannya tidak mau mendukung usulan angket Century, hanya saja audit BPK belum selesai.

Maksud Demokrat adalah lebih baik sabar dulu menunggu audit terebut selesai, baru nanti ketahuan bagaimana masalah sebenarnya.

"Kalau memang ada kesalahan, kami pasti juga akan maju, tapi tunggu hasil audit BPK dulu," kata Ruhut.

Tak masalah siapa yang terlibat, apakah itu Wakil Presiden Boediono sekalipun, lanjut Ruhut, jika memang terbukti bersalah pasti Demokrat tak akan segan bertindak tegas mengenai penegakan hukumnya.

"Sabar saja dulu, kami pasti akan mengawal penegakan hukum atas masalah ini," tandas Ruhut.

Usul angket skandal Bank Century ini dipicu persetujuan Menteri Keuangan dan Bank Indonesia mengucurkan dana talangan pada bank yang bangkrut itu sebesar Rp 6,7 triliun. Angka itu tiga kali lipat dari yang disetujui parlemen.

Selain itu, meski dana talangan membengkak, sejumlah nasabah bank tersebut tak bisa mendapatkan tabungannya di bank yang sekarang bernama Bank Mutiara itu.

Jembatan Francis Scott Key, di kota Baltimore, AS runtuh ditabrak kapal kargo

No Indonesian Victims in the Baltimore Bridge Collapse Incident

Foreign Ministry Spokesperson Lalu Muhamad Iqbal stated that no Indonesian citizens were involved in the incident of the Francis Scott Key Bridge collapse in Baltimore.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024