Nasib Jembatan Selat Sunda Masih Menggantung

VIVAnews - Nasib infrastruktur penghubung Pulau Sumatera dan Jawa masih akan menggantung dalam 100 hari ke depan. Menko Perekonomian Hatta Rajasa belum berani menjanjikan setelah 100 hari program SBY usai, konsep infrastruktur penghubung Jawa-Sumatera bisa kelar.

"Karena sebuah studi itu tidak akan bisa mengatakan dalam 100 hari lalu langsung keluar apakah jembatan atau trowongan," kata Hatta di Kantor Menko Perekonomian, Jumat 13 November 2009. Menurut dia, masih perlu studi lagi dimana mungkin waktunya akan panjang.

Tapi benar bila infrastruktur penghubung ini menjadi prioritas SBY. "Presiden sudah mengatakan sebelum kita menghubungan diri dengan Asean, kita harus menyambungkan dulu Jawa-Sumatera," katanya.

Hatta mengatakan niatan besar menghubungkan antar pulau ini juga didasari atas latar belakang ekonomi yang berbeda tiap pulaunya.

"Salah satu pesan Presiden, yang sangat penting dengan adanya konektivitas antar pulau maka disparitas harga akan hilang. Bayangkan karena tidak terlalu terhubung, ke Papua misalnya harga bensin menjadi Rp 20 ribu per liter, semen Rp 1 juta per sak. Karena itu hubungan antar pulau ini menjadi sangat vital," katanya.

Cetak biru menghubungkan antar pulau ini pun sekarang sedang digarap dibawah koordinasi Kantor Menko Perekonomian. Pemerintah Pusat dan Pemda diminta harus bersama-sama dengan swasta untuk membangun multimoda transportasi.

Soal Jembatan Selat Sunda sendiri, saat ini tahapannya sudah penelitian lanjutan. Seperti diketahui bahwa sejak tahun 1980, telah ada puluhan penelitian pendahuluan.

hadi.suprapto@vivanews.com


Terbongkar! Atlet e-Sport Terlibat Kasus Narkoba Liquid Ganja Bareng Chandrika Chika
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad

Gerindra Sebut Petinggi Nasdem Bawa Kabar Gembira buat Prabowo

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara soal pertemuan antara Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024