Warga Gunung Eleh Tolak SPE

SURABAYA POST -  Warga Desa Gunung Eleh, Kec. Kedungdung dan Bapelle, Kec. Robatal, Kabupaten Sampang menolak keras kegiatan seismik yang dilakukan SPE Petroleum Energy Ltd. Mereka khawatir dampak lingkungan akibat kegiatan migas tersebut.

Warga setempat menuntut kegiatan seismik dihentikan. Menyikapi aspirasi yang berkembang, Drs Kurdi Said, tokoh masyarakat setempat membentuk Forum Masyarakat Cinta Lingkungan (Formacilin).

Menurut Kurdi, sikap SPE yang tidak pernah mengajak warga duduk satu meja membahas tentang kegiatan yang dilakukan kontraktor perusahaan pertambangan itu, membuat warga menjadi tersinggung. Sehingga warga pemilik tanah sepakat akan menolak kegiatan seismik tersebut sebelum ada kejelasan dan penyelesain secara konkret.

“Tuntutan masyarakat menginginkan ada perjanjian secara tertulis, karena mereka tidak ingin dikibuli dengan janji-janji kosong yang tidak pernah direalisasikan ketika proses eksplorasi sudah berjalan, “ katanya.

Sementara itu Mohammad Iqbal Fatoni, Ketua Gerakan Rakyat Peduli Tambang (Gerbang) aktivis lingkungan yang siap mengawal jika terjadi dampak lingkungan dalam kegiatan migas tersebut.

”Jika kegiatan eksplorasi migas itu tidak dikawal, dampak lingkungannya dapat menyebabkan warga sekitar lokasi sering pingsan bahkan bisa menimbulkan penyakit kanker apabila dampak lingkungannya telah melampui ambang batas,“ kata Iqbal.

Laporan: Ahmad Hairuddin


Sopir Bus yang Ajak Makan 30 Penumpang di Rumah Mertuanya saat Lebaran dapat Rp100 Juta
Ilustrasi/Korban pembunuhan

Ada Luka di Dada hingga Leher pada Wanita yang Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari

Luka di leher waniita tersebut kemungkinan besar lantaran cekikan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024