VIVAnews - Kurs rupiah yang sempat menyentuh level 12.000/US$ pada perdagangan sore perlahan-lahan berbalik arah.
Rupiah seperti yang ditunjukkan data Bloomberg pukul 16.50 WIB, Senin 17 November 2008 kembali menguat dan berhenti di posisi 11.750/US$. Namun jika dibandingkan posisi Jumat 14 November 2008, rupiah mengalami pelemahan. Pada perdagangan akhir pekan lalu, rupiah ditutup di posisi 11.615/US$.
Gubernur Bank Indonesia Boediono mengatakan pelemahan nilai tukar tidak hanya terjadi pada rupiah, tapi juga mata uang lain di dunia yang dipicu pelemahan ekonomi global.
Faktor eksternal, kata Boediono penyumbang utama melemahnya nilai tukar. "Sebagian memang begitu, tentunya kita ikuti saja gelombang dari luar negeri," kata Boediono di Gedung Departemen Keuangan.
VIVA.co.id
27 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Petugas kepolisian, berhasil 6 dari 8 orang debt collector sadis yang beraksi di Labusel. Para pelaku tak segan melukai korbannya dan merampas kendaraan korban tanpa hak.
Ada enam perkara yang di-RJ oleh Kejari Surabaya, salah satunya perkara kedai es krim Zangrandi tiruan dengan tersangka Handy Suprataya. Handy dan korban berdamai.
YouTube Music terus meningkatkan pengalaman mendengarkan podcast bagi pengguna dengan menghadirkan berbagai fitur baru yang menarik. Opsi penyaringan baru
Memilih Smart TV Terbaik dengan Budget Terbatas: Rekomendasi di Bawah Rp 2 Juta (April 2024)
Gadget
2 jam lalu
Temukan 5 Smart TV terbaik dengan harga di bawah Rp 2 juta di April 2024. Kualitas tinggi, harga ekonomis!
Selengkapnya
Isu Terkini