Tim Delapan Periksa Penyidik Polri

VIVAnews - Tim Delapan atau Tim Verifikasi Fakta dan Hukum kasus dugaan kriminalisasi dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah, akan memeriksa sejumlah penyidik kepolisian.

"Ada permintaan dari Polri supaya kita juga mendengarkannya. Penyidik kepolisian akan memberikan keterangan tambahan," kata anggota Tim Delapan, Amir Syamsuddin, kepada VIVAnews, Kamis, 12 November 2009.

Pemeriksaan dijadwalkan sekitar pukul 14.00, di Gedung Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Jakarta Pusat. "Kami belum tahu apakah penyidik Chandra-Bibit, Antasari atau Williardi, kita lihat saja nanti," ujarnya.

Kemarin, Markas Besar Kepolisian RI menggelar jumpa pers untuk membantah dugaan kriminalisasi terhadap KPK. Kepolisian justru menuding Ketua KPK nonaktif, Antasari Azhar, yang ingin membubarkan lembaga antikorupsi itu.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakar Mabes Polri, Inspektur Jenderal Nanan Soekarna, kemudian menunjukkan sebuah video sebagai bukti. Video itu memperlihatkan gambar Antasari Azhar dalam balutan baju tahanan sedang duduk di tengah penyidik kepolisian. Antasari mengatakan, "Dan saya pribadi akan katakan, cepat atau lambat, saya akan keluar. Selesai maksudnya. Mungkin saya orang prtama yang akan mengatakan, tidak diperlukan lagi KPK. Saya akan bicara itu."

Namun, sejumlah kalangan mempertanyakan konteks pernyataan yang disampaikan Antasari tersebut. Tidak jelas apa yang ditanyakan penyidik sehingga Antasari mengatakan kalimat tersebut.

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa

Saat hendak diamankan, massa yang geram sempat menghakimi pelaku berulang kali hingga babak belur. Bahkan polisi sempat dibuat kewalahan dengan banyaknay massa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024