Yulianto Dilirik, Yulianto Diledek

VIVAnews -- Sebutlah Yulianto, pasti nama ini teramat akrab di negeri ini. Terutama dalam pekan ini, setiap hari media massa menuliskan nama ini. Yang menjadi masalah, masyarakat belum melihat bagaimana sosok Yulianto yang terlanjur tenar itu.

"Ciri-cirinya, dia lebih tinggi dari saya sekitar lima centimeter," kata Ary Muladi, salah satu saksi kunci, perkara dugaan kasus Bibit S. Rianto dan Chandra M. Hamzah. Mabes Polri menuduh dua pemimpin nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi ini diduga telah menyalahgunakan wewenang-pemerasan-penyuapan.

Nah, urusan Yulianto ini bukan enteng. Ary bilang si Yulianto itu perantara yang menyampaikan uang Rp 5,1 miliar untuk para pemimpin KPK itu. "Saya kenal dengannya. Ciri wajahnya, alis matanya yang terlihat agak lurus. Alis dia terkesan naik seperti orang Tionghoa, tak bermuka China tapi pribumi," kata Ary.

Jasad Wanita Open BO yang Dibunuh Hanyut Dibuang di Kali Bekasi Hingga ke Pulau Pari

"Kulitnya bersih. Badannya lebih atletis. Alamatnya di Surabaya dan mengaku di Jalan Dharma Nusada Indah," kata Ary yang mengaku mengenal Yulianto sejak 1998-1999.

Lalu, wartawan pun berburu ke Surabaya mencari sosok Yulianto dengan alamat yang disebutkan Ary. Tak ketinggalan, penyidik kepolisian juga menyatakan memburu Yulianto. Tetapi, sosok Yulianto dari perburuan wartawan tetap saja belum berwujud. Hanya reka-reka semata.

Bagaimana dengan polisi? Pengakuan resmi, belum ada titik terang tentang sosok ini. Gawat juga, rupanya polisi kerepotan juga mencari sosok ini. Padahal untuk urusan teroris yang menggendong-gendong bom ke mana-mana, polisi terkenal sangat jago mengungkapnya. Soal ini dunia internasional mengakuinya. Tapi urusan Yulianto, polisi untuk sementara mati langkah.

Nah, akibatnya urusan Yulianto kian runyam hingga melahirkan beragam cerita soal pemilik nama itu. "Saya jadi resah," kata seorang pemilik nama Yulianto. "Nama saya pakai J bukan Y," kata pemilik nama lengkap Julianto Limo Pranoto. Julianto mengaku pernah membaca website milik Forum Komunitas Tionghoa Indonesia.

Yang menjadi masalah, katanya, di situs itu tertera nama, alamat di Sidoarjo, dan jenis usaha. Dan itu adalah identik dengan dia. Bedanya hanya alamat rumah di Surabaya. "Saya Julianto, bukan Yulianto dan rumah saya bukan Dharmahusada Permai tetapi di Darmo Indah Timur,"katanya. Kemudian ya, dia jadi terkenal juga. Sekaligus repot melayani wartawan. Belum ada kabar soal apakah dia ikut diperiksa polisi atau tidak.

Dalam buku telepon tentu banyak nama depan Yulianto di Surabaya. Salah satunya adalah Yulianto Priambodo. Pria keturunan Tionghoa warga Jalan Perak Barat, Surabaya, mengaku terganggu dengan perkembangan soal sosok Yulianto ini. "Ada segelintir orang yang menyoal nama depan saya itu," katanya.

"Misalnya, saat saya melakukan transaksi keuangan di bank. Saya melihat petugas bank sempat melirik wajah saya," katanya. Dia mengaku bukan makelar kasus seperti sosok Yulianto. Dia mengaku bekerja di bidang eksport import di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya Utara.

Bernama depan sama pula yang membuat Yulianto Setyawan jengkel dengan polisi yang tidak segera menangkap si Yulianto itu. Kesehariannya kini ramai dengan ledekan.

"Teman-teman sering berguyon agar saya tidak sering keluar rumah sebab dicari banyak orang termasuk KPK, polisi dan wartawan. Eh ternyata benar wartawan datang," katanya. "Ini serius yang harus segera diselesaikan polisi. Malu kan kita."

Di tengah kasak-kusuk Yulianto itu, ada kabar menarik. Ade Erfil Manurung, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Anti Korupsi Indonesia  mengaku kenal Yulianto. "Berdomisili di daerah Jati Bening, Bekasi. Rencananya, mau pensiun di Surabaya," kata Ade Erfil Manurung. Dia telah melaporkan soal Yulianto ini ke Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Selasa 10 November 2009.

Dia menyebutkan, Yulianto yang dia kenal mirip dengan ciri fisik yang pernah disebut Ary Muladi. Ade pun membenarkan bahwa Yulianto yang dimaksud juga tinggal di Surabaya. Ade sudah menyerahkan menyerahkan empat lembar foto Yulianto kepada polisi.

Benarkah?

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun
ilustrasi kelopak mata

Jangan Asal Pilih Lensa Kontak, Bisa Sebabkan 5 Masalah Serius Ini

Pakai lensa kontak dapat memberikan kenyamanan bagi para pengguna seperti lebih ringan dan jarak pandang lebih luas.  Namun pemilihan lensa kontak yang salah bisa iritasi

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024