VIVAnews - Agus Sudibyo, Deputi Direktur Yayasan Sains Estetika dan Teknologi (SET), ternyata tak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap tokoh politik senior Amien Rais. Menurut pengamat media itu, Amien Rais sekarang telah lupa akan sejarah gerakan masyarakat sipil menuntut reformasi pada 1998.
"Amien Rais yang mempertanyakan posisi media, yang dikatakannya terlalu menghakimi institusi tertentu dalam memberitakan kasus KPK, menurut saya itu ahistoris (lupa akan sejarah)," ujar Agus saat diskusi Aliansi Masyarakat Menolak Rejim Kerahasiaan di Dewan Pers, Jakarta, Selasa 10 November 2009.
Agus menganggap Amien Rais seolah tak melihat bahwa gerakan masyarakat sekarang ini yang ingin ada kepastian hukum dalam pemberantasan korupsi, itu sebenarnya sama dengan gerakan sipil tahun 1998 saat menuntut reformasi.
Kekecewaan Agus justru bertambah karena sebenarnya dirinya dulu pernah dikuliahi oleh Amien Rais. "Saya bekas mahasiswanya Pak Amien Rais."
Pada 1998, kata Agus, saat itu Amien Rais dinobatkan sebagai perintis gerakan reformasi. Pernyataan-pernyataan Amien dianggap mencerminkan aspirasi masyarakat sipil yang saat itu ingin ada perbaikan kondisi negara yang terpuruk. Banyak pernyataan Amien yang dikutip oleh media pada saat awal gerakan reformasi itu.
"Bahkan setiap omongannya (Amien Rais) pasti dikutip saat itu. Media berpihak pada gerakan yang dimotorinya. Tapi kenapa sekarang dia bilang pemberitaan terlampau menghakimi institusi tertentu seperti itu? Apa bedanya gerakan menuntut reformasi 98 dengan gerakan menuntut pemberantasan korupsi yang sekarang?" ujar Agus.
Sekjen PKS: Kalau Pak Prabowo Datang Kita Akan Beri Karpet Merah Sebagai Presiden Pemenang
Partai Keadilan Sejahtera, siap menggelar karpet merah untuk Prabowo Subianto, Presiden terpilih Pilpres 2024. Itu akan dilakukan jika Prabowo hadir di halal bi halal PKS
