BUMN Didesak Gunakan Produksi Lokal

VIVAnews - Perusahaan pelat merah diminta meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri sesuai Inpres No. 2 tahun 2009. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengaku akan membicarakan usulan tersebut dengan Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar.

"Sesuai dengan Inpres, dalam pelaksanaan APBN dan APBD, melalui catatan, belanja pemerintah harus mendahulukan produksi dalam negeri," kata Hidayat usai pembukaan Pameran Furniture Kayu dan Rotan Indonesia di Plaza Depperin, Jakarta, Selasa 10 November 2009.

Dengan demikian, dia akan mengusulkan agar sekian triliun dari belanja modal digunakan untuk menyerap produk dalam negeri.

"Saya akan membicarakannya dengan Menneg BUMN karena kadang-kadang mereka (perusahaan BUMN) tidak menggunakan karena dianggap spek produk dalam negeri kita belum efisien," kata dia.

Hidayat mengaku belum bisa mengatakan berapa prosentase belanja modal BUMN yang harus digelontorkan untuk produk dalam negeri. Pihaknya akan menunggu kesepakatan dengan Menneg BUMN karena prosentase penggunaan masing-masing produk dalam negeri bervariasi.

"Jadi tergantung produknya, ada yang bisa melebihi 50 persen, ada yang lebih sedikit dari itu," kata dia.

hadi.suprapto@vivanews.com

Sekjen Golkar Tegaskan Munas Tak Bisa Dimajukan Sebelum Desember 2024
Kawasan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

Lippo Karawaci Cetak Pendapatan Rp 17 Triliun di 2023, Kantongi Laba Bersih Rp 50 Miliar

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 15 persen year on year (YoY) menjadi Rp17 triliun pada 2023.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024