ITS Anggap UN Masih Curang

SURABAYA POST - Wacana menghapus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan menggunakan nilai ujian nasional (UN) sebagai penerimaan calon mahasiswa baru masih jauh. Pasalnya, hingga saat ini pihak perguruan tinggi masih meragukan hasil ujian nasional.

Rektor Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS), Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD mengatakan, ujian masuk perguruan tinggi negeri masih tetap menggunakan sistem SNMPTN. Rencana pemerintah menghapus SNMPTN dan mengganti dengan nilai UN sebagai seleksi masuk ke perguruan tinggi belum bisa dilaksanakan.

“Kami belum bisa menghapus SNMPTN dan menggunakan nilai UN sebagai seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Ini karena kami menilai hasil UN masih belum kredibel,” ujar Priyo, Selasa (10/11). Priyo yang pernah didaulat sebagai koordinator Ujian Akhir Nasional Jatim tingkat SMA 2009 ini mengaku, pelaksanaan ujian akhir di Indonesia masih banyak terjadi kecurangan.

Karenanya hasil ujian nasional (UN)-nya masih diragukan dan tak bisa dijadikan alat seleksi masuk ke perguruan tinggi. Apalagi hingga saat ini penyelenggaraan penerimaan mahasiswa baru masih merupakan wewenang dan hak mutlak dari setiap universitas.

“Kami belum melakukan pertemuan dengan rektor se-Indonesia dan belum menginformasikan hasil pembicaraan kami dengan mendiknas,” ungkapnya.

Priyo menambahkan, pada prinsipnya hasil pertemuan dengan Mendiknas masih dalam tahapan memerbaiki ujian akhir. Dengan melibatkan perguruan tinggi dalam menyusun soal ujian dan dalam hal pengawasan pelaksanaan ujian, diharapkan keikutsertaan perguruan tinggi dalam pelaksanaan ujian akhir dapat memperbaiki pelaksanaan ujian akhir yang selama ini penuh dengan kecurangan.

“Pada prinsipnya perguruan tinggi tidak mengambil alih pelaksanaan Unas, tetapi hanya sebatas membantu. Kalaupun tidak harus membantu, kami juga tidak ada masalah,” tuturnya. Apakah penghapusan SNMPTN berarti mengurangi pemasukan bagi perguruan tinggi negeri? Menjawab hal itu, Priyo menegaskan, perguruan tinggi tidak mendapatkan laba dari pelaksanaan SNMPTN.

Sebab, perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan merupakan lembaga nirlaba. “Kami tidak akan mencari laba dari SNMPTN, karena kami adalah nirlaba,” jelasnya.

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia

Laporan : Reny Mardiningsih

Tim Penyelamat Evakuasi Korban di Gedung Konser Moskow (Doc: X)

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Amerika Serikat (AS) disebut toleh Rusia elah mengambil tindakan terburu-buru dengan menyalahkan kelompok teror ISIS, atas teror di Moskow.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024