Ngemplang Keuntungan, Pebisnis Taiwan Diculik

SURABAYA POST – Menyusul sukses menguak kasus penculikan warga negara China, Polda Jatim kembali menguak kasus penculikan warga negara Taiwan. Kasus ini terkuak setelah polisi melakukan penggerebekan di sebuah kantor di Jl Teluk Kumai 109 C, dua hari lalu.

“Kami menggerebek setelah menerima laporan dari rekan korban, atas nama Huang Hsu Yuan, juga warga Taiwan yang tinggal di Pandaan, Pasuruan, yang menyebut rekannya itu hilang sejak 30 Oktober 2009,” kata Kasat Pidum Direktorat Reserse Kriminal Polda Jatim AKBP Anom Wibowo, Senin (2/11) malam.

Dari hasil penggerebekan itu terungkap, korban merupakan WN Taiwan bernama Chu Juangchi (45). Tak hanya itu, tim polisi yang dipimpin Kanit V Resmob Kompol Eko Siswoyo itu, juga mengamankan tersangka HTS (39) rekan bisnis korban, warga Jl Wiratno, komplek perumahan TNI-AL, Kenjeren.

Kasus penculikan WNA ini terjadi 30 Oktober. Saat itu korban pamit ke Huang Hsu untuk mengurus visa tinggal di kantor Imigrasi Malang . Tapi hingga 31 Oktober, korban tidak kembali. Huang pun memutuskan melapor ke polisi.

Ternyata dari hasil penelusuran, Huang menyebutkan bila korban memiliki kerjasama bisnis dengan HTS, warga Perak Surabaya. Bisnis mereka bidang jual beli biji pasir tembaga. Dari situlah kemudian, polisi kemudian menyelidiki kantor HTS yang ada di Jl Teluk Kumai 109 C.

Polisi akhirnya menggerebek di tempat tersebut Minggu (1/11) malam dan menemukan korban dalam kondisi disekap dalam kamar dengan tangan dan kaki terikat. Dari hasil pemeriksaan, sementara, ternyata korban dan pelaku memang sedang dalam masalah. Korban ternyata ngemplang uang hasil kerjasama dengan pelaku. Pelaku pun kesal.

Korban disebut menolak membayar uang keuntungan pelaku yang mencapai Rp 400 juta.

Dalam penyekapan itu, pelaku bersedia membebaskan korban, bila dia mau membayar kompensasi sebesar itu. Tapi korban hanya bersedia membayar Rp 50 juta, dengan Rp 40 juta dalam bentuk cek, dan Rp 10 juta tunai. Pelaku menolak, karena memang jumlah uang miliknya, jauh dari jumlah itu.

Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Dimulai, Yogyakarta Tuan Rumah Seri Perdana

Sebelum kejadian, sejak pertengahan Oktober 2009 lalu, keduanya sudah kisruh terkait pembagian keuntungan. Mengetahui korban sedang bermasalah dengan kantor Imigrasi Malang terkait izin tinggal yang hamper habis, pelaku memanfaatkannya dengan alas an membantu korban mengurus surat izin tinggal itu.

Korban dan pelaku janjian bertemu di daerah Singosari, Malang. Ternyata saat pertemuan, pelaku mengajak dua oknum TNI AL, berinisial E dan M. Bertiga mereka langsung menculik korban dan membawanya ke Jl Teluk Kumai 109 C. Dari hasil keterangan korban, dia juga mengaku sebelum disekap di dalam kamar, sempat dipukuli kedua oknum TNI itu. Sebelumnya, Polda juga berhasil mengungkap kasus penculikan warga China, Wan Jung Hong.

MPV Semewah Alphard Ini Bisa Melesat Sekencang Mobil Sport


Laporan: Fatchurrachman Al-Aziz| Surabaya Post

Presiden Direktur P&G Indonesia Saranathan Ramaswamy

Presiden Direktur P&G Indonesia Sebut Prospek Masa Depan Indonesia Cerah 

Presiden Direktur Procter and Gamble (P&G) Indonesia, Saranathan Ramaswamy menilai, Indonesia memiliki prospek bisnis yang cerah di masa depan.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024