VIVAnews – Pemadaman aliran listrik secara bergilir yang dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara di Ibukota Jakarta mengakibatkan sebagian fasilitas umum terganggu, Senin 9 November 2009.
Di antaranya ATM (Automatic Teller Machine) di pusat belanja Carrefour, Lebak Bulus, Jakarta. Hampir seluruh ATM di tempat tersebut macet saat listrik mati.
"Tiba-tiba ATM-nya tidak berfungsi dan error saat listrik kembali nyala, tapi kartu saya sudah tertelan," kata Eko Purnomo, 34 tahun, warga Sunter, Jakarta Utara.
Padahal, kata Eko, pada waktu itu dia tengah transaksi untuk pembayaran rekening listrik.
Selain rugi karena ATM tertelan, Eko mengatakan akibat pemadaman hari ini perusahaan air minum tempatnya bekerja di Kelapa Gading, Jakarta Utara, ikut terganggu.
"Produksi dan distribusi jadi terkendala, ya pasti kami banyak rugi, dan alat-alat produksi juga banyak yang rusak," ujarnya.
Eko juga mengatakan selama tiga minggu terakhir ini dia sangat kecewa dengan PT PLN.
"Biasanya sehari bisa 3-4 jam (padam), kami memang sudah sediakan genset, tapi pastinya biaya produksi akan bertambah,” katanya. “Belum lagi bayar PLN harus tetap penuh, meskipun kena pemadaman bergilir.”
Ditemui secara terpisah, Wahyudi, 35 tahun, petugas ATM di Carrefour Lebak Bulus, mengakui banyak keluhan dari pengguna ATM karena terganggu akibat mesinnya rusak.
"Ya banyak kartu yang tertelan, apalagi saat transaksi dilakukan," katanya.
Keluhan akibat pemadaman listrik juga disampaikan para pelaku usaha di Jalan Taman S Parman, Grogol, Jakarta Barat.
"PLN selalu melakukan pemadaman tanpa pemberitahuan sebelumnya" ujar pemilik rental komputer ‘Cahaya’ bernama Widhi.
Menurutnya hampir dua hari sekali listrik di wilayahnya padam dan hal itu telah berlangsung selama dua pekan terakhir.
"Kalo padam bisa sampai 10 jam. Yang lebih parah lagi pemadaman seringkali dilakukan pada pagi hingga sore hari," katanya.
Sepanjang pagi tadi, aktivitas usaha di sepanjang jalan itu juga ikut terhenti karena mati lampu.
Terbitkan SE THR Keagamaan 2024, Kemnaker Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik
Kemnaker mengimbau kepada perusahaan yang bergerak di bidang ojek online (ojol) dan kurir logistik agar memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan 2024.
