2010, Total Incar Kontrak Rp 2 Triliun

VIVAnews - PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) mengincar kontrak baru senilai Rp 2 triliun sepanjang 2010. Sementara itu, laba bersih diharapkan tumbuh 15 persen menjadi Rp 57,5 miliar dibanding estimasi 2009 sebesar Rp 50 miliar.
 
Direktur Investor Relations Total Bangun Persada Arif Suhartojo optimistis, pihaknya mampu mencapai target kontrak tersebut. Pada 2010, industri konstruksi diperkirakan cukup prospektif.

"Pipeline kami mencapai Rp 3,5 triliun. Per tahunnya, kami meyakini tingkat keberhasilan hingga 15 persen," kata dia pada konferensi pers di kantor Total, Jakarta, Senin 9 November 2009.
 
Arif menambahkan, perseroan telah memperoleh kontrak sekitar Rp 1,14 triliun hingga kuartal III-2009. Hingga akhir 2009, Total berharap bisa mengantongi kontrak hingga Rp 1,7 triliun.

"Pada pipeline kami ada sekitar 20 proyek yang sedang dalam tender," ujarnya.
 
Meski menargetkan kontrak Rp 2 triliun, menurut dia, perseroan memproyeksikan pendapatan yang stagnan seperti estimasi pendapatan akhir 2009, yakni Rp 1,7 triliun.

Hal itu dipicu oleh penerapan pajak penghasilan bagi kontraktor sebesar tiga persen, atau naik dari sebelumnya 1,5 persen.
 
Namun, Total berharap mampu meningkatkan laba bersih menjadi Rp 57,5 miliar. Peningkatan laba disebabkan efisiensi manajemen proyek, kenaikan marjin, dan seleksi proyek yang lebih menguntungkan.
 
Arif menjelaskan, proyek perkantoran masih mendominasi permintaan pada sektor konstruksi. Selain itu, proyek hunian bertingkat (apartemen) dan pusat belanja (mal) kian marak.
 
Pada kuartal III-2009, apartemen mengontribusi hingga 37 persen dan perkantoran 12 persen. Sementara itu, proyek mal menyumbang 13 persen, utilitas (12 persen), tempat ibadah (12 persen), dan rumah sakit (7 persen).

Selanjutnya, proyek pendidikan dan industri masing-masing mengontribusi enam persen dan satu persen.
 
arinto.wibowo@vivanews.com

10 Lahan Terlantar yang Paling Menakjubkan di Bumi Saat Ini
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor saat berkunjung di SMPN 2 Tanggulangin. (Istimewa)

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir Panggilan KPK

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor atau Gus Muhdlor tidak memenuhi panggilan KPK pada Jumat, 19 April 2024, sebagai saksi dalam kasus korupsi pemotongan insentif ASN

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024