Proyeksi Perdagangan Saham Pekan Ini

Wall Street Antisipasi Penurunan Indeks

VIVAnews - Dalam beberapa pekan terakhir, para investor di bursa Wall Street, New York, lebih sering mengalami ketidakstabilan indeks (volatility), sering naik dan turun. Maka, sejumlah pengamat memperkirakan bahwa reli besar yang dimulai sejak awal Maret lalu bisa jadi telah berakhir.

Dalam 12 hari perdagangan terakhir, indeks harga saham industri Dow Jones sering naik turun sebesar lebih dari 100 poin. Pada Kamis lalu, indeks Dow sempat melonjak sebesar 205 poin, membuat indeks itu naik hampir 53 persen lebih besar dari penutupan pada 9 Maret lalu.

Namun, sehari kemudian, indeks Dow malah merosot hampir 108 poin setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) mengungkapkan naiknya tingkat pengangguran selama Oktober lalu, yaitu menjadi 10,2 persen.

Dalam dua bulan terakhir, hanya delapan hari di mana indeks Dow mampu meraup lebih dari 100 poin. Maka, para pengamat memprediksi bahwa penurunan indeks bisa lebih sering terjadi. 

"Kita telah mengalami reli besar dan mampu meraih hasil tertinggi," kata Scott Burns, pengamat dari Morningstar Inc. "Namun kini muncul ketidakpastian menyangkut sektor pelayanan kesehatan dan pengangguran. Para investor kini benar-benar bingung harus berbuat apa. Itulah yang menyebabkan ketidakstabilan muncul," lanjut Burns. (AP)

Xiaomi Rilis Redmi Note 13 Pro Plus 5G: Desain Unik, Performa Gahar dan Harga Terjangkau
Siswa SMK di Nias Selatan meninggal diduga dianiaya kepala sekolahnya

Imbas Kematian Siswa Diduga Dianiaya, Kepala Sekolah SMKN 1 Nias Selatan Dibebastugaskan

"Sanksi sementara terhadap kepala sekolah, kami memberikan sanksi sesuai dengan aturan. Saat ini, proses pembelajaran berlangsung tanpa kepala sekolah (dibebastugaskan).

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024