Proyek Listrik 10 Ribu MW Mulai Berproduksi

VIVAnews - Proyek listrik 10 ribu Megawatt (MW) tahap pertama sudah mulai berproduksi dan akan dirasakan pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). 

Menurut Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Berbahan Bakar Batubara atau lebih dikenal sebagai Tim Perpres 72 tahun 2006, Yogo Pratomo, listrik sudah mengalir dari pembangkit tenaga listrik proyek 10 ribu MW, yaitu PLTU (Pusat Listrik Tenaga Uap) Labuan unit 1 di Banten sebesar 300 MW.

"Bulan depan, unit 2 dengan kapasitas yang sama akan mulai mengirimkan listrik ke pelanggan PLN." kata dia melalui siaran pers yang diterima VIVAnews di Jakarta, Minggu, 8 November 2009.

Dia menambahkan, pembangunan konstruksi pembangkit-pembangkit listrik lain terus berlanjut, seiring telah tersedianya hampir seluruh pendanaan yang dibutuhkan.

Sejarah Bakal Pecah, Besok Raja Aibon Kogila Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI

Dana dalam bentuk mata uang asing dibutuhkan US$4,9 miliar dan telah tersedia US$4,5 miliar. Sedangkan dana dalam negeri dibutuhkan Rp 19 triliun, yang seluruhya sudah tersedia.

Sumber pinjaman valuta asing tersebut, kata Yogo, adalah bank luar negeri seperti China Exim Bank, Bank of China, Commercial Development Bank, Barclays, ICBC Bank, dan bank dalam negeri seperti Bank BRI, Bank BNI, serta Bank Pembangunan Daerah yang tergabung dalam Asosiasi Bank Pembangunan Daerah atau ASBANDA. "Sedangkan pinjaman rupiah diberikan Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank BCA, Bank Bukopin, Bank Mega dan ASBANDA," tuturnya.

Sementara itu, dia mengaku untuk proyek transmisi dibutuhkan Rp 13 triliun dan US$1 miliar. Dana tersebut dipastikan berasal dari APBN dan obligasi PLN sebesar Rp 6 triliun. "Dana lainnya masih dalam proses dan diharapkan segera tersedia," kata Yogo.

Seperti dikatahui, selain pembangkit di Labuan, dalam enam bulan ke depan diharapkan akan rampung sejumlah pembangkit lainnya sebesar 2.245 MW yaitu di lokasi Suralaya, Banten 625 MW, Paiton, Jatim 660 MW, dua unit di Rembang, Jateng masing-masing 315 MW dan satu unit di Indramayu, Jabar 330 MW. Dengan demikian, pada pertengahan 2010 akan rampung sebesar 2.845 MW.

PLTU lainnya terutama yang berlokasi di luar Jawa, akan rampung pada paruh kedua 2010 dengan total sebesar 1.400 MW antara lain di Pacitan, Jatim dua unit masing-masing 315 MW, Indramayu, Jabar satu unit sebesar 330 MW, Pelabuhan Ratu, Jabar 350 MW, Kep. Riau dua unit 7 MW, Bangka  30 MW, Amurang, Sulut 50 MW, Kendari, Sultra 20 MW, Ende, NTT 14 MW. Tentunya, pada akhir 2010, diharapkan rampung hampir 4.300 MW atau hampir 50 persen dari jumlah keseluruhan.

Seluruh pembangkit lainnya di luar Jawa sebesar lebih dari 1.900 MW yang berlokasi dari mulai Aceh sampai Papua dapat diselesaikan 2011. Sedangkan pembangkit di Jawa yang akan selesai 2011 sebesar 1.650 MW.

Di samping itu, direncanakan tambahan untuk Riau dua unit sebesar masing-masing 100 MW dan Kalimantan Timur dengan kapasitas yang sama yang akan rampung 2011. Pada akhir 2011, seluruh pembangkit listrik yang rampung sebesar 9.250 MW.

Dua pembangkit terakhir yang akan selesai adalah PLTU Tj Awar-Awar di Tuban, Jatim dua unit masing-masing 350 MW dan PLTU Adipala di Cilacap, Jateng sebesar 660 MW. Keduanya akan selesai 2012. Dengan demikian, total pembangkit Proyek Listrik 10 ribu MW yang akan rampung adalah 9.600 MW yang sesuai dengan rencana awal.

antique.putra@vivanews.com

Festival balon udara digelar di Pekalongan dan Wonosobo Jawa Tengah

Balon Udara Muncul di Ketinggian 9.000 Feet, AirNav Semarang Minta Pilot Waspada

AirNav telah mengeluarkan Notif atau NOTAM kepada pilot untuk waspadai munculnya balon udara yang diterbangkan secara liar di ketinggian 8.000 hingga 9.000 kaki.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024