Suka Duka Panitia Turnamen

VIVAnews – Commonwealth Bank Tournament of Champions di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali , akan segera berakhir. Pertandingan final dua petenis asal Prancis antara Marion Bartoli dan Aravane Rezai siap   digelar Minggu, 8 November 2009 sore di  sore ini .

Namun di balik kesuksesan yang digelar panitia dalam even internasional ini ada beberapa kendala  yang dialami. Meskipun even ini hanya berlangsung kurang lebih sepekan saja, persiapan yang dilakukan sudah dilakukan sejak setahun lalu atau tepatnya setelah usai pertandingan tahun 2008 lalu yang juga digelar di Bali .

Diungkapkan Manajer Operasional, Regina V Krismandono, meskipun even ini hanya sebentar namun semua laporan harus dilakukan dalam waktu satu bulan. “Meskipun sponsor tetap sudah ada namun kita harus di-maintance lagi, termasuk mencari sponsor pendamping,” papar Regina .

Waktu paniknya, imbuh dia, mendekati tiga bulan sebelum hari H. Saat itulah menyiapkan materi untuk promosi, termasuk menerima pemesanan hotel, dan sebagainya. Persiapan matang sudah disiapkan, toh di hari pertama pelaksanaan even ini masih saja ada muncul keributan dan miss komunikasi.

“Terkadang semuanya sudah dirancang matang, tapi ada saja yang belum selesai seperti jadwal pintu dibuka. Padahal semuanya sudah dibriefing untuk proses pematangan,” gelaknya. Dia mengaku banyak suka duka yang tak bisa digambarkan secara detail.

Permasalahan kepanitiaan sudah beres, sempat muncul masalah lapangan yang setiap tahun selalu digelar di lapangan terbuka (outdoor) dan kini harus berpindah menjadi dalam ruangan (indoor).

Pemasangan papan lapangan yang sudah diset atau dirancang menjadi satu layer ternyata harus dibuat rangkap karena karpet di ruangan Bali International Convention Center (BICC) terlalu tebal. Perlu diketahui bahwa pertandingan ini untuk pertama kalinya menggunakan lapangan dalam ruangan.

BICC merupakan ruang yang biasa digunakan dalam penyelenggaraan pertemuan internasional. Beberapa even yang pernah digelar di ruangan ini seperti konferensi tentang perubahan iklim, Asian Development Bank (ADB), kongres AIDS se-Asia Pasific, dan masih banyak lagi.

Ketika urusan lapangan sudah bisa diselesaikan, muncul lagi pemasangan lampu yang harus dipasang setinggi-tingginya sampai akhirnya mepet hingga ke plafon. Kemudian waktu penyalaan lampu yang menurut aturan selama 18 jam, sementara lampu yang terpasang hanya memiliki kemampuan menyala hingga 12 jam.

“Akhirnya disiasati ketika pemain berlatih di pagi hari, tak semua lampu dinyalakan. Pengaturannya setengah nyala dan setengahnya dimatikan. Sementara kalau di lapangan terbuka, mungkin penggunaan lampu baru dilakukan pukul 14.00 karena kalau pemain berlatih pagi hari tidak membutuhkan lampu,” terang Regina sambil tersenyum.

Persoalan teknis dapat diselesaikan, kini muncul dari pemain dengan berbagai komplain yang dilayangkan. Menurut laporan dari petugas di lapangan, pemain yang banyak permintaan petenis asal Israel Shahar Peer.

“Saya sih nggak menerima komplain itu langsung tapi dari petugas di lapangan petenis Peer,” jelas dia.

Selain itu, ini merupakan turnamen champions sehingga mereka memiliki perasaan sebagai orang penting untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik.

Laporan : Dewi Umaryati/Bali

Umat Buddha Akan Rayakan Waisak 2568 BE dengan Tema Kesadaran Atas Keberagaman
Politikus senior Partai Golkar Jusuf Kalla.

JK Sebut Golkar Partai Terbuka, Tak Masalah Jika Jokowi-Gibran Gabung

JK sudah mulai melunak bicaranya terkait isu Jokowi dan Gibran gabung dengan Partai Golkar.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024