VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia kembali berakhir melemah. Namun, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih bergerak positif.
Menurut analis PT BNI Securities Maxi Liesyaputra, meski semalam The Fed mempertahankan suku bunganya di level 0,25 persen, terus berlangsungnya PHK dan peningkatan pendapatan yang lambat di AS menjadi sentimen negatif bagi pelaku pasar saham.
"Sebagian besar bursa regional Asia Pasifik meresponnya dengan pelemahan, walau tidak signifikan," ujarnya melalui riset yang diterima VIVAnews di Jakarta, Kamis, 5 November 2009.
Sedangkan kurs rupiah yang masih stabil dan cenderung menguat, kata dia, menjadi sentimen positif yang mampu menahan kejatuhan IHSG lebih jauh lagi.
IHSG pada penutupan transaksi hari ini, melemah tipis 4,64 poin (0,20 persen) ke level 2.367,21. Sedangkan pada sesi I tadi, indeks ditutup turun 9,37 poin atau 0,40 persen di posisi 2.362,51.
Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp 2,78 triliun dan volume tercatat 6,50 juta lot, dengan frekuensi 57.640 kali. Sebanyak 65 saham menguat, 116 melemah, 63 ditutup stagnan, serta 222 saham tidak terjadi transaksi.
Pemodal asing melakukan pembelian saham Rp 757,22 miliar, sedangkan penjualan mencapai Rp 711,11 miliar.
Bursa Asia saat IHSG tutup juga bergerak negatif. Indeks Hang Seng turun 135,69 (0,63 persen) ke level 21.479,08, Nikkei 225 melemah 126,87 poin atau 1,29 persen menjadi 9,717,44, dan Straits Times terkoreksi 16,22 persen (0,61 persen) di posisi 2.632,42.
Di Bursa Efek Indonesia, saham-saham unggulan (blue chips) yang melemah cukup besar antara lain PT Astra International Tbk (ASII) turun 400 poin atau 1,32 persen ke level Rp 29.800, PT United Tractors Tbk (UNTR) melemah Rp 150 (1,03 persen) menjadi Rp 14.350, dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terkoreksi Rp 100 atau 4,04 persen di posisi Rp 2.375.
Sementara itu, berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg pukul 16.00 WIB, nilai tukar rupiah bercokol di posisi 9.515 per dolar AS dari transaksi siang tadi yang berada di level 9.490/US$.
Berdasarkan data kurs transaksi BI, rupiah sore ini berakhir di posisi 9.506 per dolar AS. Sedangkan pada perdagangan Rabu, 4 November 2009, mata uang lokal tersebut berakhir di kisaran level 9.512-9.605/US$.
antique.putra@vivanews.com
VIVA.co.id
28 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim: Saya Tanggung Jawab Beli Semua Mobil Korban
100KPJ
1 jam lalu
Sopir truk berinisial MI siap bertanggung jawab atas Kecelakaan beruntun yang mengerikan terjadi di Gerbang Tol Halim Utama, Jakarta Timur, melibatkan beberapa unit mobil
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Mudik atau pulang kampung adalah tradisi setiap merayakan lebaran atau Idul Fitri. Tapi, pernah bingung nggak mau bawa apa saat mudik? Yuk, liat inspirasinya!
Mulia! Rizky Billar Serahkan Hasil Lelang Mobil Mewah untuk Bantu Warga Palestina
JagoDangdut
43 menit lalu
Suami pedangdut Lesti Kejora, Rizky Billar kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama dengan melelang mobil mewahnya untuk membantu warga Palestina.
Selengkapnya
Isu Terkini