VIVAnews - Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, bersama dengan jajaran lengkap hakim konstitusi, siang ini bertandang ke Gedung MPR untuk bertemu dengan pimpinan MPR. Pertemuan antara kedua pimpinan lembaga tinggi negara tersebut dikatakan untuk bersilaturahmi.
"Sekarang ini kan tidak ada lembaga yang paling tinggi, semua sama, jadi pertemuan ini sekadar untuk saling silaturahmi saja," ujar Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Thohari, di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 5 November 2009.
Mahfud dan para hakim konstitusi diterima langsung oleh Ketua MPR, Taufiq Kiemas, bersama dengan pimpinan MPR lainnya. Setibanya di Gedung MPR, Mahfud dan pimpinan MPR menyempatkan diri untuk makan siang bersama. Saat ini terdengar obrolan santai dan gelak tawa ringan dari ruangan tempat mereka bersantap.
Mahfud mencatatkan sejarah baru di republik ini ketika ia mengizinkan pemutaran rekaman penyadapan KPK di ruang persidangan MK. Pemutaran rekaman tersebut dilakukan secara terbuka, sehingga publik ikut mengetahui terungkapnya keboborokan penegakan hukum di negeri ini.
Ketua MK ini pun bersuara keras ketika polisi ternyata tidak menahan Anggodo. Anggodo ialah pihak yang disadap oleh KPK terkait penyelidikan KPK terhadap dugaan penyuapan yang dilakukan oleh kakaknya, Anggoro. Anggodo diduga kuat ikut merancang kriminalisasi terhadap dua pimpinan nonaktif KPK, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah.
Mahfud bahkan memperingatkan secara terbuka kepada semua pihak untuk tidak mengabaikan suara rakyat. Siapapun yang melawan arus rakyat, menurut Mahfud, dipastikan akan tergilas.
Uji Kesiapan Operasi, Prajurit Puspenerbal TNI AL Gelar Latihan Terbang Malam
Latihan terbang malam menggunakan Helikopter Bell 412
