Pemilu Presiden Afganistan

Komisi Pemilu Tambah Jumlah TPS

VIVAnews - Komisi Pemilu Independen (IEC) Afganistan akan menambah jumlah tempat pemilihan suara (TPS) dalam pemilihan presiden putaran dua, yang akan digelar 7 November mendatang. Keputusan ini disampaikan setelah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Amerika Serikat (AS) menutup TPS di zona berbahaya.

PBB meminta IEC untuk menghapus sekitar 500 TPS dari 6.305 TPS yang ada pada pemilu putaran pertama. Namun kemarin, IEC mengatakan akan membuka 17 TPS tambahan. "Keamanan TPS-TPS tersebut sudah dipastikan," demikian disampaikan IEC seperti dikutip harian The Wall Street Journal edisi Jumat, 30 Oktober 2009.

Sumber yang terlibat dalam pembicaraan mengenai TPS ini mengatakan awalnya IEC ingin membuka sekitar seratus TPS tambahan. Sebagian besar akan berlokasi di Pashtun, kantong suara calon incumbent Hamid Karzai.

Jumlah yang diumumkan kemarin merupakan hasil kompromi antara pemerintah Afganistan dengan tekanan dari komunitas internasional untuk mengurangi TPS. Keputusan ini menimbulkan amarah sejumlah pejabat PBB.

Alasannya, penambahan TPS dilakukan di daerah yang diduga curang dalam pemilu putaran pertama. "Jika kita mengetahui ada kecurangan di TPS-TPS itu, mengapa mereka masih dibuka?" kata seorang pejabat PBB di Kabul. "Kita akan menyaksikan kecurangan yang sama."

Sebagian besar kasus kejanggalan kotak suara yang menguntungkan Karzai terjadi di Afghanistan bagian selatan dan timur, tempat kelompok militan Taliban mengancam pemilih. Sebagian besar TPS di kawasan ini tidak pernah didirikan. Akibatnya, terjadi penggelembungan hingga satu juta suara untuk Karzai.

Dua pekan lalu, Komisi Pengawas Pemilu (ECC) memutuskan menganulir suara palsu itu sehingga Karzai terpaksa mengikuti putaran dua menghadapi mantan menteri luar negeri, Abdullah Abdullah. Berdasarkan konstitusi Afghanistan, Karzai harus mendapat lebih dari 50 persen suara untuk menang satu putaran,

Juru bicara Abdullah, Fazel Sangcharakhi mengatakan keputusan IEC dikeluarkan agar Karzai dapat kembali curang. "IEC sudah tidak lagi punya kredibilitas. Mereka berupaya memenangkan Karzai," kata Sangcharakhi.

Abdullah telah mendesak agar ketua IEC, Azizullah Ludin diberhentikan. Karzai menolak permintaan ini. Ludin sendiri membantah tuduhan kubu Karzai. "Saya tidak percaya ada kecurangan besar pada putaran pertama. Hampir di setiap pemilu, pihak yang kalah selalu mengeluh," tutur Ludin.

Tabrak dan Hendak Rampas Mobil, 6 Debt Collector Sadis Ditangkap Polres Labusel
Secret Ingredient Viu

Siap-Siap Baper, Nicholas Saputra Terjebak Cinta Segitiga dengan Aktris Filipina dan Aktor Korea

Berperan sebagai Chef Arif, Nicholas Saputra sedikit banyak juga harus mempelajari soal dunia dapur sebelum memulai syuting.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024