Dunia Perlu Lembaga Pengawas Keuangan

VIVAnews - Ekonom Universitas Gajah Mada Sri Adiningsih mengatakan dunia memerlukan lembaga pengatur dan pengawas keuangan global. Saat ini, menurut Sri, pengawasan keuangan hanya dapat dilakukan secara nasional.

Lembaga pengawas penting untuk mencegah adanya pihak yang mengambil keuntungan dari celah-celah perbedaan kebijakan ekonomi antarnegara.

"Ada jurang yang besar dalam aturan pajak, manajemen risiko yang bisa dimanfaatkan lembaga keuangan untuk mengambil keuntungan di tengah ketidakstabilan ekonomi," kata Sri setelah menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis 13 November 2008.

Pernyataan Sri tersebut menanggapi salah satu usulan yang akan diajukan Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Washington DC, Amerika Serikat, 15-16 November mendatang.

Rencananya, pemerintah Indonesia akan mengusulkan pembentukan lembaga keuangan khusus untuk negara berkembang yang terkena dampak krisis ekonomi global. "Lembaga itu tidak perlu karena sekarang sudah ada Dana Moneter Internasional (IMF)," kata Sri.

Sri juga menegaskan agar Indonesia tidak bergantung pada lembaga pendanaan luar negeri. Ketergantungan terhadap modal asing, justru akan meningkatkan dampak krisis ekonomi. "Sekarang saat yang tepat bagi Indonesia untuk mengubah sistem ekonomi, memperkuat ekonomi domestik," kata Sri.

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto sebut 3,2 Juta Orang Indonesia Main Judi Online
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi bersama Fukuhara Nobuko

Bertemu Pelayanan Imigrasi Kementerian Kehakiman, Kemnaker Berharap Banyak Peserta SSW di Jepang

Kemnaker antusias dan menyambut baik informasi terkini dari Kementerian Kehakiman Jepang terkait kebijakan baru penerimaan tenaga kerja asing di Jepang dalam sistem SSW.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024