Ekonomi Tumbuh 7%, Pariwisata Meningkat 10%

VIVAnews - Dengan target pertumbuhan ekonomi tujuh persen, diperkirakan sektor pariwisata akan mampu meningkat melebihi angka tersebut, bahkan mencapai 10 persen.

"Sektor pariwisata, termasuk perhotelan dan restoran, akan tumbuh rata-rata di atas 10 persen per tahun jika regulasi mendukung," kata Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yanti Sukamdani di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dengan demikian, diperkirakan pada tahun 2015, wisatawan mancanegara akan menembus 14 juta orang dan wisatawan lokal mencapai 275 juta orang.

Untuk mencapainya, menurut Yanti, beberapa regulasi harus dibenahi misalnya, pembentukan kementerian khusus pariwisata (tourism board), pembenahan angkutan udara terutama izin penerbangan asing yang dipersulit masuk ke Indonesia, pembenahan infrastruktur yang mendukung,
ketentuan visa on arrival, dan dukungan promosi pemerintah mengingat biaya promosi Indonesia yang hanya sepersepuluh biaua promosi Malaysia.

"Selain itu, UU Ketenagakerjaan harus dibenahi. Sebab, selama ini membuat investor takut karena tidak ada insentif dan stimulus untuk mereka," ujarnya.

Khusus untuk sektor hotel dan restoran, pengenaan pajak penjualan barang mewah minuman impor yang mencapai 400 persen cukup memberatkan.

Di luar Bali, potensi pariwisata Indonesia masih bisa digali, misalnya Jakarta, Yogyakarta, atau Manado. "Tidak hanya andalkan pemandangan alam, tapi eco tourism sambil belanja jadi kalau turis datang maka perekonomian akan bergerak," ujar Yanti.

antique.putra@vivanews.com

Arus Mudik di Aceh Diprediksi Meningkat 9 Persen pada 2024
Gedung BNI.

BNI Bakal Terbitkan Global Bond US$500 Juta, Jadi Incaran Investor Asing

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI akan menerbitkan surat utang senior dalam denominasi dolar Amerika Serikat atau global bond.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024