Rupiah Tembus Level 12.000/US$

VIVAnews - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pukul 08.30 WIB akhirnya menembus kisaran level 12.000 per dolar Amerika Serikat (US$).

Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel

Pelemahan mata uang global dan regional, serta bursa Wall Street yang diikuti turunnya indeks regional menjadi katalis utama pelemahan nilai tukar rupiah pagi ini.

Pada penutupan sehari sebelumnya, Rabu, 12 November 2008, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu ditutup pada posisi 11.515 per dolar  AS.

Ekonomi Dunia Bergejolak, BI Buka-bukaan Hasil Stess Test Terbaru Sektor Perbankan

Menurut salah seorang dealer valas PT Bank Century Tbk, penembusan rupiah ke level 12.000/US$ pagi ini terdorong melemahnya mata uang global seperti EURO yang berada pada 1.2470. "Mata uang regional juga rata-rata rontok," jelasnya kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 13 November 2008.

Dia menambahkan, bursa Wall Street yang ditutup melemah Rabu sore waktu New York atau Kamis dini hari WIB yang diikuti terkoreksinya pasar regional saat dibuka pagi ini juga memicu pelemahan rupiah.

4 Kebiasaan Unik Suku Dayak, Dari Telingaan Aruu hingga Panggil Arwah Leluhur

Pada perdagangan Rabu sore waktu New York, bursa Wall Street ditutup negatif. Indeks Dow Jones ditutup melemah 411,30 poin atau 4,73 persen di level 8.282,66, Standard and Poor 500 turun 46,65 poin (5,19 persen) ke posisi 852,30, dan Nasdaq terkoreksi 81,69 poin atau 5,17 persen menjadi 1.499,21.

Pada saat pembukaan pagi pukul 08.00 WIB, rupiah langsung melemah di posisi 11.600-12.000. Saat ini, transaksi jual dan beli rupiah juga berada pada kisaran tersebut.

Dia memperkirakan, nilai tukar rupiah hari ini masih cenderung melemah.  Sebab, pelaku pasar masih menanti gebrakan Bank Indonesia dalam menjaga rupiah.

Sementara itu, data proyeksi likuiditas Bank Indonesia pada pukul 08.30 WIB menunjukkan likuiditas di pasar domestik meningkat menjadi Rp 71,59 triliun dibandingkan posisi sehari sebelumnya Rp 47,65 triliun.

Data instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo mencapai Rp  70,36 triliun, atau naik dibandingkan sehari sebelumnya di level Rp 45,51 triliun. Sedangkan, excess reserve akhir hari tercatat turun menjadi Rp 1,94 triliun dari sehari sebelumnya Rp 2 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya