Jacksen: Papua Brasilnya Indonesia

VIVAnews — Pelatih Persipura Jayapura, Jacksen Ferreira Tiago mengakui Papua sebagai lumbung pemain sepakbola berbakat. Bahkan dari pengalamannya selama puluhan tahun di Indonesia, mutiara Papua tidak ada duanya.

Kendati demikian, minimnya fasilitas dan pembinaan membuat talenta-talenta Papua itu tidak bisa terangkat ke permukaan.  “Papua itu ibarat Brasilnya Indonesia. Orang-orangnya punya bakat olahraga, khususnya sepakbola yang sangat luar biasa. Sayangnya, mereka  memiliki keterbatasan baik fasilitas maupun pembinaan, sehingga sulit untuk mengembangkan talenta tersebut," ujar Jacksen.

Selain memiliki bakat yang luar biasa, orang Papua juga dikaruniai postur tubuh yang tergolong ideal bagi seorang pesepakbola. Pemain Papua pun memiliki fisik yang tangguh.

“Orang Papua itu sangat komplet. Mereka berbakat, punya postur ideal dan fisik yang kuat. Mereka tinggal dipoles dengan pembinaan yang baik," lanjut Jacksen.

Jacksen mengatakan, jika didukung pembinaan yang baik, kualitas para pemain Papua bukan hanya di level nasional tapi internasional. “Seandainya ada pembinaan yang berjenjang dan berkesinambungan, orang Papua bukan hanya bisa berbicara di tingkat nasional. Prestasi mereka bisa mendunia."

Namun ironisnya, sambung pelatih asal Brasil itu, selama setahun lebih dirinya melatih di Papua, belum pernah melihat atau mendengar ada SSB (sekolah sepakbola). “SSB itu merupakan salah satu wadah untuk mencetak pemain yang berkualitas sejak usia dini. Tapi di Papua, saya belum pernah melihat ada SSB," ungkapnya.

Jacksen membandingkan kondisi Papua dengan Surabaya yang sangat banyak SSB. Jadi, meski para pemain di Surabaya kurang berbakat, tapi bisa dicetak menjadi pemain profesional.

“Coba di sini (Papua) ada SSB, pasti sejak dini sudah bisa dilakukan pembinaan," lanjut Jacksen.

Menurut Jacksen, hal utama yang perlu dipoles dari pemain-pemain Papua adalah mental serta pola makan yang sehat. “Kalau ingin mencetak pemain hebat, pola makan juga menjadi faktor yang krusial karena menyangkut gizi," tutupnya.

Laporan: Banjir Ambarita/Papua

Mooryati Soedibyo Meninggal di Usia 96 Tahun, Tantowi Yahya: Saya Bersaksi Ibu Orang Baik
Codeblu

Ditanya Soal Kebencian Chef Arnold, Begini Jawaban Codeblu

Codeblu sudah mendengar tentang bagaimana kesalnya Chef Arnold kepada dirinya.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024