VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengundang sekitar 300 pelaku usaha dan perbankan di seluruh Indonesia. Dalam pertemuan itu akan dibahas dampak krisis global terhadap ekonomi Indonesia.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, MS Hidayat, dalam sambutannya mengatakan, pelaku usaha masih menunggu arahan Presiden untuk mengantisipasi krisis global.
"Apa yang dilakukan pemerintah dalam menekan dampak krisis sudah tepat. Tapi krisis terus berlanjut, tentunya kami terus mengantisipasi dengan baik," ujar Hidayat, di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu 12 November 2008.
Pelaku usaha yakin, pemerintah bisa menangani dampak krisis global dengan baik. Sebab, Indonesia memiliki fondasi ekonomi yang kuat dibanding negara lain.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri 50 direktur perbankan nasional itu, Hidayat meminta pemerintah mendukung perbankan agar bisa membantu mengamankan sektor riil. "Dalam kondisi seperti ini, sektor riil sangat rentan, bisa terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran," ujar Hidayat.
Hingga berita ini diturunkan, Presiden masih berdialog dengan para pengusaha di Setneg.
Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Kementan lepas ekspor komoditas kelor 21 ton ke Cina, komoditas kelapa 33 ton ke Yordania, komoditas teh 200 kilogram ke Turki dan Rusia.
