Pupuk di Banyumas Langka

VIVAnews – Kelangkaan pupuk terjadi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sebulan terakhir, ratusan petani di Banyumas kesulitan mendapatkan pupuk urea bersubsidi di tingkatan pengecer.

Angger Dimas Ungkap Kondisi Kesehatan Ibunda Sebelum Meninggal Dunia

Salah satu petani, Racem, mengatakan sudah dua minggu dia antri di sejumlah pengecer, namun hasilnya nihil. ”Sudah lima pengecer, tapi belum dapat pupuk,” katanya ketika sedang antri di Pasar Banyumas, Rabu 12 November 2008.

Padahal, kata Racem, dia membutuhkan 2 kuintal atau empat karung pupuk untuk memupuk tanaman padinya yang sudah berusia satu bulan. ”Seharusnya sejak usianya seminggu harus dipupuk, ini sudah terlambat tiga minggu,” katanya.

Plot Twist, Lee Mijoo Jalin Asmara dengan Pesepakbola Top Song Bum-keun

Mulai pukul 11.00, para petani tampak mengantri pupuk di sejumlah pengecer di Pasar Banyumas. Sebelumnya, para pengecer mengatakan pupuk akan datang hari ini, Rabu 12 Oktober 2008.

Menanggapi kelangkaan pupuk, Pemerintah Kabupaten Banyumas melakukan inspeksi mendadak terhadap para pengecer pupuk di sejumlah pasar di Kabupaten Banyumas. Wakil Bupati Banyumas, Ahmad Husen mengatakan sidak dilakukan karena aparat menerima laporan dari masyarakat.

Isi Ramalan Prabu Jayabaya yang Sebut Cerminkan Pemimpin Indonesia

Hasilnya, sampai saat ini belum ditemukan adanya penyalahgunaan dan penimbunan. ”Jika ditemukan ijin pengecer akan ditarik,” katanya.

Kelangkaan pupuk ikut mempengaruhi harga jual. Salah seorang pengecer, Nani, mengakui hal itu. ”Harga dari pemerintah Rp 1200 per kilogram, kami menjual Rp 1300 per kilogram,” katanya.

Laporan: Robbi/Banyumas

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya