Pembeli Asing Tunda Pembayaran Tekstil



VIVAnews - Seiring dengan penurunan permintaan dunia, terutama Amerika Serikat, pembeli asing mulai melakukan penjadwalan ulang kontrak ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) tahun ini yang masih bersisa kurang dari dua bulan.

"Sudah ada beberapa pembeli yang minta penundaan pembayaran setidaknya sebulan," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ernovian G. Ismy kepada VIVAnews di Jakarta, Minggu, 9 November 2008.

Hal itu disebabkan hingga Oktober 2008, terjadi penurunan permintaan negara-negara prinsipal tekstil dunia sebesar 20 - 30 persen. Penurunan tersebut terjadi baik pada nilai maupun volume.

Beberapa pembeli asing yang mewakili prinsipal tekstil dunia, seperti Jones Apparel, Levi's, Linmark, Liz Claiborne, Ralph Lauren, Vanity Fair, dan Walmart tercatat menggunakan TPT dari Indonesia.

Ernovian menilai pemerintah perlu menurunkan BI rate dan penguatan fungsi intermediasi perbankan nasional. "Permasalahan yang sampai sekarang terjadi, yaitu sulitnya mencairkan L/C," katanya.

Sebelum krisis global, jelas Ernovian, eksportir wajib membayar 10-20% dari nilai L/C dan sisanya dijamin oleh perbankan. Namun sekarang, perbankan hanya mampu menjamin 12%, sedangkan sisanya ditanggung eksportir sendiri. "Kalau kondisinya seperti itu, tidak perlu pakai jasa bank," katanya.

Sementara itu, Ernovian berharap adanya perbaikan pada pemerintahan Barack Obama. "Pasti akan ada usaha untuk meningkatkan daya beli di sana," tambahnya.

Prof Yudan dan Pejabat BPIP Melayat ke Rumah Kayla Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Selain itu, kondisi alam negara-negara importir TPT yang melewati 4 musim diyakini Ernovian masih akan membantu kinerja ekspor Indonesia. "Memang mereka akan mengurangi belanja pakaian untuk makanan dan bahan bakar, tapi tidak akan sama sekali menghentikan," katanya.

Hakim Agung Suharto

Pernah Anulir Vonis Mati Sambo, Kabar Majunya Suharto jadi Wakil Ketua MA Dikritisi

Pencalonan Hakim Agung Suharto sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung menuai respons negatif karena Suharto pernah menganulir hukuman mati untuk Ferdy Sambo.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024