Jasad Imam Samudra Ditaruh di Keranda
VIVAnews - Pukul 07.50 WIB, sebuah helikopter berwarna biru putih tampak datang dari arah timur menuju Lapangan Udara Pondok Cabe. Mobil tanki Pertamina Aviation langsung meluncur, bersiap mengisikan bahan bakar.
Dalam tempo dua menit, helikopter yang membawa jenazah Imam Samudra, itu mendarat di landasan. Tampak lambang polisi udara di pintu helikopter berwarna biru muda. Mobil Pertamina parkir di depan heli. Sejumlah petugas mengeluarkan selang untuk mengisi bahan bakar heli bernomor P-1109 itu.
Mesin helikopter terus menyala. Baling-balingnya terus berputar. Satu heli cadangan dihidupkan mesinnya, bernomor P-1108. Tak diketahui, apakah hel itu akan mendampingi heli pembawa jenazah Imam Samudra yang telah dieksekusi mati pukul 00.15 WIB, Minggu, 9 November 2008.
Helikopter terlihat membawa jenazah Imam Samudra yang dibaringkan dalam keranda. Sesuai permintaan almarhum, jasadnya tidak dimasukkan ke dalam peti. Selain jasad Imam, hanya ada pilot dan seorang ko-pilot dalam helikopter.
Direktur Polisi Udara Kepolisian, Brigadir Jenderal Bambang Cahyono terlihat menyalami pilot. Sejurus kemudian, pilot kembali masuk ke kabin. Hanya lima menit saja heli mengisi bahan bakar. "Perhitungan kita memang 10 menit, ternyata lebih cepat," kata Bambang.
Heli cadangan P-1108 ikut diberangkatkan. Lama perjalanan menuju Serang diperkirakan 20 menit.