50 Pengusaha Jepang Temui Fahmi Idris

VIVAnews - Sebanyak 50 pengusaha asal Jepang hari ini melakukan pertemuan bisnis dengan Menteri Perindustrian Fahmi Idris. Dipimpin oleh President Business Breakthrough Inc Kenichi Ohmae, delegasi dari Jepang menyampaikan ketertarikan untuk meningkatkan investasi di Indonesia.

Menteri Perindustrian Fahmi Idris menjelaskan, Jepang merupakan negara mitra kerja yang penting bagi Indonesia. Hal tersebut terlihat dari besarnya impor nonmigas dari Jepang ke Indonesia yang mencapai 15 persen dari total impor non migas pada tahun 2008.

Sementara, ekspor non migas Indonesia ke Jepang mencapai 12,78 persen dari total ekspor non migas. "Masih terbuka lebar bagi kedua negara meningkatkan perdagangan bilateral," kata Fahmi saat menerima delegasi tersebut di Departemen Perindustrian Jakarta, Kamis, 24 September 2009.

Dalam pertemuan bisnis tersebut, Fahmi juga menjelaskan Indonesia berambisi menjadi negara industri baru dengan mengandalkan sektor manufaktur.

"Dalam jangka panjang hingga 2025, Indonesia akan fokus pada lima industri, yaitu alat transportasi, agro industri, teknologi informasi,
UKM, dan industri berbasis manufaktur," ujarnya.

Oleh karenanya, Fahmi menyambut positif kedatangan delegasi dari Jepang yang berniat meningkatkan investasi. Beberapa delegasi yang turut serta diantaranya, Otsuka Pharmaceutical, Mitsubishi Heavy Industrial, Seiko Electrical Co. Ltd, dan Kokuyo Co. Ltd.

Turut serta dalam pertemuan Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawady, perwakilan Bappenas, dan Atase Perdagangan di Tokyo.

Secara spesifik, pertemuan bisnis hari ini akan membahas kerjasama dan peningkatan investasi di sektor farmasi. Delegasi dari Jepang akan mengadakan pertemuan lanjutan dengan Kadin Indonesia, HIPMI, dan PT Kalbe Farma.

Gandeng IEP, Kemenag Buka Peluang Sinergi dengan Perguruan Tinggi Amerika
Bea Cukai beri izin tambah lokasi usaha

Bea Cukai Yogyakarta Beri Izin Tambah Lokasi Usaha untuk Produsen Tembakau Iris Ini

Perusahaan ini mengajukan penambahan lokasi baru ke Bea Cukai Yogyarta dan berhasil mendapatkan izin nomor pokok pengusaha barang kena cukai (NPPBKC).

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024