VIVAnews - Dua Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi akan bertemu dengan tim perumus pimpinan sementara komisi antikorupsi. Namun, Haryono Umar dan M Jasin belum memberikan masukan kepada tim yang terdiri dari lima orang itu.
"Besok jam dua siang, Pak Jasin dan Pak Haryono diundang tim lima," kata Kepala Biro Hukum KPK, Khaidir Ramli, di Gedung KPK, Jakarta, Kamis 24 September 2009.
Menurut Khaidir, pertemuan itu belum akan membahas mengenai masukan KPK terhadap tim perumus. "Tapi akan kita jelaskan siapapun nanti yang menjadi pimpinan akan bisa dikriminalkan lagi," ujarnya.
Sebelumnya, anggota tim perumus, Todung Mulya Lubis menyatakan akan bekerja sama dengan pihak manapun dalam mencari pimpinan KPK. Tim juga akan mencari aspirasi termasuk dari KPK.
Tim perumus ini bertugas untuk merekomendasikan tiga nama pimpinan sementara KPK. Tim ini terdiri dari Adnan Buyung Nasution, Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalatta, Menkopolhukam Widodo AS, pengacara Todung Mulya Lubis, dan mantan Ketua KPK Taufiequrrachman Ruki.
Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengeluarkan Perpu Penunjukan Pimpinan Sementara KPK. Perpu itu bermaksud untuk mengisi tiga pimpinan KPK yang sedang lowong. Presiden kemudian membentuk tim perumus yang akan mencari pengganti tiga pimpinan KPK yang telah dinonaktifkan itu.
Tiga dari lima pimpinan KPK saat ini berstatus tersangka dan dinonaktifkan dari jabatannya. Ketua KPK Antasari Azhar tersandung kasus pembunuhan bos PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Sedangkan, Chandra dan Bibit diduga telah menyalahgunakan wewenang saat mencekal bos Masaro Radiokom, Anggoro Widjojo, dan mencabut cekal mantan bos PT Era Giat Prima, Joko Soegiarto Tjandra.
Menyelami Dampak Negatif FOMO pada Pengguna Media Sosial
Fenomena FOMO, yang ditandai oleh perasaan tidak nyaman karena merasa tertinggal dalam hal-hal tertentu, menjadi perhatian dalam diskusi.
