Prancis Danai Drainase Aceh Rp 500 Miliar

VIVAnews - Agence Francaise Development (AFD) dan Departemen Keuangan menandatangani kesepakatan pinjaman sebesar 36,8 juta Euro atau sekitar Rp 500 miliar. Dana ini akan dipakai untuk merehabilitasi sistem drainase di Banda Aceh.

Pinjaman tersebut memiliki tenor 10 tahun dengan grace period 10 tahun dan suku bunga satu persen fix. Kesepakatan pinjaman ditandatangani Dirjen Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto dan Direktur AFD untuk Indonesia Joel Daligault. Hadir pula Wakil Duta Besar Prancis Jean Yvex Roux.

Pinjaman akan digunakan untuk membantu penyelesaian rekonstruksi dan rehabilitasi jaringan drainase utama Banda Aceh yang juga didanai pemerintah.

Menurut Deputi Operasi Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh dan Nias, Edi Purwanto, proyek drainase membutuhkan dana Rp 1 triliun. Selain AFD, Japan Bank International Corporation juga telah mengucurkan bantuan sebesar Rp 100 miliar.

"Proyek ini penting karena setelah bencana tsunami permukaan tanah turun sampai 40 cm. Keseluruhan tata air menjadi terganggu sehingga rawan banjir," kata dia.

DEdi mengharapkan proyek tersebut mulai digarap akhir tahun ini dan rampung dalam waktu 18 bulan. Proses konsultasi seleksi kontraktor telah dipersiapkan oleh BRR. Proyek itu terutama mencakup pembangunan saluran sepanjang 150 kilometer di wilayah 4,5,6,7 dan daerah Darussalam, dua unit pompa, dua unit pompa bergerak, beberapa kawasan retensi banjir, pendanaan peralatan khusus dan fasilitas untuk pemeliharaan sistem.

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa

Saat hendak diamankan, massa yang geram sempat menghakimi pelaku berulang kali hingga babak belur. Bahkan polisi sempat dibuat kewalahan dengan banyaknay massa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024