Kerjasama Google - Yahoo Dibatalkan

VIVAnews - Di bawah tekanan peraturan anti-monopoli dan desakan para klien, perusahaan jasa informasi berbasis internet, Google Inc., membatalkan kerjasama periklanan dengan mitra sekaligus pesaingnya, Yahoo Inc., Rabu, 5 November 2008. Pembatalan kerjasama dari Google akhirnya membuat masa depan Yahoo menjadi tanda tanya.

Ayahanda Teuku Ryan Angkat Bicara Soal Masalah Rumah Tangga Anaknya dengan Ria Ricis

Perusahaan terkemuka penyedia layanan informasi lewat internet itu sedang berjuang mempertahankan saham di tengah maraknya iklan pencari melalui internet. Pembatalan kerja sama oleh Google merupakan kemunduran lain bagi Yahoo.

Enam bulan lalu, para investor Yahoo kecewa karena manajemen menyia-nyiakan kesempatan untuk menjual saham ke Microsoft Corp. Pada saat itu Yahoo ditawar Microsoft dengan harga sebesar US$ 47,5 miliar.

Atas kekecewaan yang dialami Yahoo, Google memilih mundur dengan tujuan menghindari gugatan dari pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Departemen Kehakiman. Pasalnya, Departemen Kehakiman telah memperingatkan akan mengajukan tuntutan hukum untuk menghalangi kesepakatan Yahoo agar tidak terjadi kompetisi di bidang iklan internet. Jaksa pemeriksa dari 15 negara bagian dan regulator penentang monopoli industri dari Kanada juga secara samar-samar menentang.

“Rencana kesepakatan tersebut akan mengingkari konsumen dari keuntungan kompetisi- harga lebih rendah, pelayanan lebih baik, dan inovasi lebih besar,” kata Thomas Barnett, asisten pemeriksa yang mengawasi divisi anti monopoli industri dari instansi pengadilan.

Tanpa bantuan Google, Yahoo kini merasakan tekanan yang lebih besar untuk melakukan perundingan ulang dengan Microsoft. Pada akhirnya, Yahoo akan menjual sahamnya dengan harga kurang dari US$ 33 per saham, harga yang pernah ditawarkan Microsoft bulan Mei lalu. Sementara saham Yahoo ditutup dengan harga US$ 13,92 dalam perdagangan saham kemarin, naik lebih dari 4 persen. Kenaikan terjadi berkat harapan para investor bahwa Microsoft mungkin akan mengulang tawarannya.

Bagi Google, menolak kesempatan untuk menjual iklan di situs populer Yahoo tidak akan menimbulkan masalah finansial. Perusahaan yang berkantor pusat di Mountain View, California tersebut telah memiliki jaringan internet paling besar dan jaringan iklan yang paling solid.

“Tentu saja kami kecewa karena kesepakatan ini tidak jadi terlaksana,” kata David Drummond, ketua tim pengacara Google. “Namun kami tidak akan membiarkan konflik hukum berkepanjangan mengacaukan tugas pokok kami,” lanjut Drummond.

Yahoo mengatakan bahwa perusahaan akan melawan Justice Departemen di pengadilan. “Padahal, kesepakatan ini bisa menjadi tambahan bagi peta perjalanan produk Yahoo dan tidak akan mengubah komitmen Yahoo dalam hal inovasi dan perkembangan sistem pencarian,” tulis presiden perusahaan, Sue Decker dalam sebuah memo yang ditujukan kepada para pegawai Yahoo. 

Alasan Kejaksaan Agung Izinkan 5 Smelter Timah Tetap Beroperasi Meski Disita

“Mendirikan bangunan fundamental untuk Yahoo yang lebih kuat... kebebasan mengenai persetujuan tersebut harus diletakkan di tempat yang tepat,” tulis Decker. (AP)


Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan CEO Millenium Challenge Cooperation (MCC), Alice Albright 

Di Amerika Serikat, Sri Mulyani Bertemu CEO MCC Bahas Transportasi Publik di RI

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) Millenium Challenge Cooperation (MCC), Alice Albright disela-sela kegiatannya di AS.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024