Jelang Lebaran, 100 Ribu TKI Akan Mudik
VIVAnews - Sekitar 80 ribu sampai 100 ribu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) akan pulang ke tanah air pada bulan ini. Kepulangan para TKI tersebut, karena habis masa kerja, mudik dan cuti. Tingkat kepulangan TKI bulan ini sangat signifikan, karena bersamaan dengan momen datangnya Lebaran.
”Rata-rata angka kepulangan TKI perbulannya 40 ribu orang. Namun karena cuti dua minggu dan ada yang habis masa kerja, angkanya meningkat dari 80 ribu hingga 100 ribu,”kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh.Jumhur Hidayat, di Solo, Rabu 9 September 2009.
Kepulangan para TKI itu didominasi TKI asal negara di wilayah Asia, seperti negara-negara Timur Tengah, Singapura, Malaysia, Korea dan Jepang. Dari angka 100 ribu, separuhnya karena izin dan akan kembali lagi setelah dua minggu.
”Ada sekitar 50 ribuan TKI itu hanya izin, karena belum habis masa kontrak kerjanya, mereka akan kembali ke negara tujuan lagi. Sedangkan 50 ribuan TKI sudah habis masa kontrak kerjanya,” kata Jumhur.
Dampak dari kepulangan TKI itu, kata Jumhur, meningkatkan devisa dari uang hasil kerja TKI. Berdasarkan survei, tiap pemerintah daerah rata-rata mencapai 40 sampai 60 persen. Pengiriman uang TKI pada tahun ini diprediksikan bakal meningkat. Pada tahun lalu uang kiriman TKI skala nasional mencapai Rp 120 triliun dari 6 juta TKI yang mengirim uang.
”Setiap bulan pengiriman uang TKI itu sudah mencapai Rp 10-15 triliun. Kalau sampai akhir tahun sudah di atas Rp 100 triliun,”urai Jumhur.
Untuk menyambut kepulangan para pahlawan devisa tersebut, pihak BNP2TKI, melakukan survei kesiapan setiap bandara internasional. Survei itu merupakan kerjasama antara Pemda dengan BNP2TKI. ”Seperti di Bandara Adi Sumarmo Solo, kami mengecek kesiapan. Jika tahun lalu belum sempurna, sekarang sudah layak dan mendekati sempurna,” ujar Jumhur.
Pengecekan, kata Jumhur, meliputi berbagai infrastruktur khusus untuk pelayanan TKI, seperti kelayakan tempat duduk, klinik dan sistem online-nya. ”Sistem online di Adi Sumarmo sudah nyambung dengan Jakarta. Rata-rata semua daerah juga online-nya sudah nyambung,” terang dia.
Sistem online bermanfaat untuk mendukung protap penanganan TKI yang bermasalah. Misalnya ada TKI yang sakit saat pulang, dengan sistem online bisa mendukung protap penanganan TKI secara tepat. Jika bisa diobatai di klinik lebih mudah, tapi jika tidak bisa dirujuk ke rumah sakit terdekat,” paparnya.
Protap itu sudah kewajiban pemerintah yang didukung dengan dana APBD. Menurut Hidayat, survei hanya dilakukan pada beberapa bandara internasional, seperti di NTB, Medan, Solo, Surabaya, Jakarta dan lain-lain.”Hanya beberapa bandara internasional saja yang menjadi embrio survei, karena angka kepulangan TKI yang cukup besar,”kata dia.
Selain melakukan survei, BNP2TKI juga melakukan safari Ramadan ke wilayah Jawa bagian selatan, yang selama ini menjadi lokasi asal TKI. ”Safari Ramadan, kita lakukan untuk memberikan pemahaman bahwa bekerja sebagai TKI di luar negeri harus secara legal,” kata Jumhur.
Laporan: Fajar Sodiq| Solo
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Samsung Akan Buat Ponsel Lipat dengan Harga Semakin Terjangkau, Fan Edition Segera Rilis?
Gadget
13 menit lalu
Samsung dikabarkan tengah menggarap dua ponsel lipat baru dengan harga yang lebih terjangkau melalui lini Fan Edition, yaitu Galaxy Z Fold FE dan Galaxy Z Flip FE.
Meskipun detail spesifikasi dari smartwatch ini belum diumumkan secara resmi oleh Black Shark, namun kemungkinan besar fitur-fitur unggulan dari generasi sebelumnya.
Bocoran Terbaru iPad Air 2024, Pakai Teknologi Layar Baru agar Harga Makin Terjangkau
Gadget
sekitar 1 jam lalu
iPad Air 12,9 inci dikabarkan akan menjadi yang pertama dalam jajaran iPad Air yang menggunakan layar Mini LED, performa lebih baik dengan harga terjangkau
Gempa Terkini 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo
Jatim
sekitar 1 jam lalu
Getaran gempa Gorontalo juga dirasakan beberapa saat oleh warga Kota Gorontalo, Boalemo, Kwandang, Pulau Unnaha dan sekitarnya dengan skala III-IV MMI.
Selengkapnya
Isu Terkini