Istana: Pemberantasan Korupsi Masih Jalan

VIVAnews - Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada memberikan penilaian buruk pada pemberantasan korupsi di era Susilo Bambang Yudhoyono. Apa tanggapan Istana?

"Pemberantasan korupsi jalan terus. Meski akhir-akhir ini ada persoalan di tubuh KPK sendiri," kata juru bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng, Senin 7 September 2009.

Persoalan itu, kata dia, mulai dari pembahasan Rancangan Undang-Undang Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) sampai penangkapan Ketua KPK Antasari Azhar terkait pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen. "Tapi, semua berjalan," kata dia.

Terkait pemanggilan empat pimpinan KPK oleh Mabes Polri, Andi tidak bisa memastikan apakah pemanggilan itu sesuai prosedur atau tidak. "Saya belum baca dengan jelas aturannya seperti apa," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Prestasi pemberantasan korupsi yang dilakukan pemerintahan Presiden SBY dinilai masih buruk oleh Pukat UGM. Penilaian ini berdasarkan aspek aspirasi publik hanya diberi dinilai 5,5 hal ini jauh dari harapan publik.

"Semangat pemberantasan korupsi hanya bagus pada tahun 2005, pada tahun 2006 terjadi stagnasi dan pada tahun 2007 hingga tahun 2009 terjadi penurunan yang sangat drastis. Bahkan di tahun-tahun itu menjadi tahun yang menakutkan tentang semangat pemberantasan korupsi," kata Direktur Pukat UGM Yogyakarta, Zainal Arifin Mochtar, di Yogyakarta.

HUT Ke-61, Taspen Tegaskan Komitmen Genjot Kesejahteraan Masyarakat
Pakar Hukum Tata Negara dan Konstitusi, Fahri Bachmid

Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK, Pakar Hukum: Upaya Intervensi Peradilan

Megawati telah mengajukan diri menjadi amicus curiae ke Mahkamah Konstitusi (MK), dan menyampaikan pendapatnya atas perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU).

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024