Tito Sumarsono

'Kisah Cintaku' di PAN

VIVAnews - Siang itu, seorang laki-laki separuh baya turun dengan sigap dari mobil Suzuki Jimny berwarna kuning. Pria itu mengenakan kaos dan celana jeans berwarna gelap, berjalan ke arah rumah di seberang jalan tempat mobilnya diparkir. Rambutnya terlihat pirang, kontras dengan kulitnya yang kecoklatan. Dengan lincah, dia berjalan di sela-sela mobil-mobil yang sesak memenuhi halaman tanpa pagar. Pria itu lalu masuk ke dalam rumah berlantai tiga yang bercat krem itu. Itulah Tito Sumarsono, pencipta lagu "Kisah Cintaku" yang kembali dinyanyikan ulang oleh grup Peterpan. Tito dijumpai hendak mengikuti sekolah politik artis yang menjadi calon anggota legislatif melalui Partai Amanat Nasional pertengahan Oktober 2008 lalu.

Cerita Unik Muzakki Ramdhan Tentang Menyatu dengan Reza Rahadian di Film Siksa Kubur

Banyak yang mungkin sudah melupakan pria bernama asli M Taufik Hidayat itu. Bertahun-tahun Tito menghilang dari kancah musik yang melambungkan namanya sebagai pengarang lagu melankolis. "Saya delapan tahun tak bisa muncul," kata Tito kepada VIVAnews usai mengikuti sekolah politik di Charta Politika, Jalan Cipaku, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pria yang dilahirkan 24 April 1959 itu tenggelam popularitasnya karena aktivitasnya di Yayasan Karya Cipta Indonesia (YKCI), yang membuatnya dijauhi produser rekaman. Bahkan lagu-lagunya dihindari produser untuk dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi baru. Ketika booming ring back tone (RBT) terjadi sejak 3 tahun lalu, Tito pun hanya termangu-mangu menyaksikan satu band dengan mengandalkan satu lagu bisa kaya raya. YKCI berkonflik dengan Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (Asiri) mengenai royalti atas penggunaan RBT. Hasilnya, Tito yang merupakan salah satu pengurus YKCI harus gigit jari, tak satupun lagunya bertengger di daftar RBT.

Meski tak ada karya terpublikasi, permintaan manggung suami dari Mira Rasyid itu tetap datang. Tito juga mengaku jadi rajin beribadah dan sering menemui publik secara lebih dekat. AKtivitas sosial Tito meningkat. Tito bahkan ikut memeriahkan peringatan hari kemerdekaan di tingkat kelurahan, menyanyikan lagu dan membaca puisi. "Tolong diketahui ya, saya juga banyak mengarang puisi, meski orang lebih tahu saya mengarang lagu," kata Tito. "Puisi-puisi saya tentang kehidupan keseharian. Tentang kemiskinan dan penderitaan rakyat," lanjut Tito.

Suatu waktu, saat membaca puisi itu, Tito didekati oleh seorang petinggi Partai Amanat Nasional. Sang petinggi itu bertanya pada Tito, apakah bersedia diundang membaca puisi itu di dalam forum PAN. Tito pun ragu awalnya, namun akhirnya menyanggupi. "Saya disuruh baca puisi di dalam Musyawarah Nasional PAN," kata Tito menceritakan kejadian tahun 2007 lalu itu. Sejak itu, pencipta lagu "Kaulah Segalanya" dan "Pergilah Kasih" ini berkenalan lebih dalam dengan dunia politik. Sampai akhirnya, awal tahun 2008, Tito diminta PAN mendaftar jadi calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

"Awalnya saya ragu, karena berpikiran, pasti butuh duit. Kondisi saya kan lagi sulit karena jarang tampil," kata Tito. Namun, sejumlah petinggi PAN meyakinkan Tito untuk terus maju. "Saya dibilang, tak perlu uang, cukup bernyanyi saja sudah bisa kampanye," kata Tito. Entah kebetulan, awal tahun 2008 itu pula, begitu Tito mengundurkan diri dari YKCI, permintaan produser untuk mempopulerkan lagu-lagunya datang bertubi-tubi. "Lagu 'Kisah Cintaku' itu dalam setahun dipakai dua, penyanyi Jefer dan Peterpan. Bayangkan, dua!" kata Tito dengan bangga. Kocek Tito pun tiba-tiba menebal saat memutuskan diri menjadi calon anggota DPR.

Tito kemudian didapuk PAN menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan nomor urut 2 untuk daerah pemilihan Jawa Barat VII yang meliputi Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan Kota Purwakarta. Ternyata, setelah ditelusuri, bapak dari M Rizki dan Feren Nabila ini memiliki darah Karawang. "Ibu saya ternyata orang Teluk Jambe, Karawang. Bapak saya yang Jawa," kata Tito.

Dan Nama Tito pun bisa dipakainya dalam daftar calon berdampingan dengan nama aslinya, M Taufik Hidayat. "Saya sudah punya penetapan pengadilan untuk alias itu," kata Tito tersenyum menjelaskan kedua namanya yang dipajang berdampingan dalam daftar calon tetap.

Sebagai calon, Tito sudah menyiapkan sebuah strategi khusus yang sesuai dengan pekerjaannya. "Saya akan membuat album berisi 10 lagu," kata Tito. Sebuah map kemudian dia ambil dari tasnya. Tampak sejumlah lirik lagu sudah disiapkan Tito yang lagunya pernah dimainkan Dave Koz itu. "Lagu 'Bukan di Spring Bed tapi di-PAN' ini akan dinyanyikan Bang Mandra," jelas Tito menunjuk sebuah lirik lagu kocak bikinannya. "Rancangannya memang Betawian, makanya langsung terbayang Bang Mandra yang menyanyikan," katanya menyebut artis Betawi, Mandra, yang juga mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari PAN.

Nathan Tjoe-A-On

PSSI Tempuh Jalur Tak Normal Supaya Nathan Tjoe-A-On Bela Timnas U-23 Indonesia di Perempat Final

PSSI sedang berusaha mendapatkan izin dari SC Heerenven agar mau kembali melepas Nathan Tjoe-A-On ke Timnas Indonesia U-23 yang berlaga di babak perempat final.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024