4 Tahun Simpan Logistik Pemilu

PT Leces Tagih Bea Sewa Rp 7 Miliar ke KPU

VIVAnews - Pengadaan logistik Pemilu 2009 di depan pintu, sementara Komisi Pemilihan Umum masih dikejar utang sewa gudang sisa kertas Pemilu 2004 sebanyak 8.000 ton. Namun, Komisi tidak berani membayar sewa gudang karena tidak ada dokumen kontrak sewa.

Salah satu gudang itu milik PT Kertas Leces. Di fasilitas milik BUMN tersebut, tersimpan kertas formulir sekitar 2.125 ton. Nilai sewanya sekitar Rp 7 miliar, dihitung sejak 2004 lalu. Menurut Manajer Sekretaris Perusahaan PT Kertas Leces, Abdullah Kamal, kontrak sewa ada dan berakhir pada 2004. ”Memang tidak ada perpanjangan, mungkin pejabatnya tidak sempat," kata Kamal ditemui di kantor KPU, Selasa, 4 November 2008.

PT Kertas Leces, kata Kamal, beberapa kali menyurati Komisi terkait pembayaran. ”Sebagai BUMN, selesaikan dengan musyawarahlah,” katanya. Namun sampai hari ini, Komisi belum merespons PT Leces.

Diberitakan sebelumnya, Komisi memiliki tanggungan utang sewa gudang untuk menyimpan sisa kertas logistic pemilu 2009. Kertas tersebut melebihi jumlah karena ketika pengadaan, panitia pembelian kertas berasumsi peserta pemilu 50 parpol. Nyatanya, hanya ada 24 parpol peserta.

Komisi menghadapi dilema penyelesaian kasus tersebut. Pasalnya, secara de facto Komisi menyewa gudang. Namun, tidak ada dokumen kontrak sewa tersebut.

Blak-blakan, Ketum PSSI Erick Thohir Ungkap Pembicaraan dengan Emil Audero
Mohamed Salah saat Liverpool vs Sparta Praha

Liverpool Tersingkir dari Liga Europa Saat Bayer Leverkusen Melaju ke Semifinal

Manajer Liverpool Jurgen Klopp tidak mengeluh ketika timnya tersingkir dari Liga Europa pada 18 April, setelah kemenangan 1-0 di Atalanta yang tidak cukup untuk membalikk

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024