Gara-gara Video, Si Bahlul Dibui Selamanya

VIVAnews - Pembuat video propaganda untuk gembong teroris Usamah bin Ladin diganjar hukuman penjara seumur hidup, Senin, 3 November 2008. Video propaganda yang dibuat oleh Ali Hamza al-Bahlul dianggap menginspirasi teroris untuk melakukan serangan 11 September 2001 di New York.

Tahanan berusia 39 tahun asal Yaman tersebut mengaku secara sukarela bergabung dengan kelompok teroris al-Kaidah. Al-Bahlul mengecam Amerika Serikat (AS) yang dianggap telah menekan umat muslim selama 50 tahun. Ia juga mengatakan, “Kami akan melawan siapapun yang memerintah AS.”

Juri yang terdiri dari 9 opsir militer AS bermusyawarah selama kurang lebih satu jam sebelum akhirnya menghukum al-Bahlul di pengadilan militer kedua untuk kejahatan perang Guantanamo. Al-Bahlul didakwa dengan 35 tuduhan konspirasi, ajakan untuk melakukan pembunuhan, dan menyediakan materi pendukung bagi terorisme. Juri yang mengumumkan keputusan ini Senin kemarin, melepaskan satu tuduhan kospirasi dan satu tuduhan penyediaan materi pendukung bagi terorisme.

Sebelum anggota dewan juri menjatuhkan vonis, Al-Bahlul melontarkan pernyataan bahwa ia secara sukarela menjadi pembajak ke-20 dalam serangan 11 September 2008. Namun, bin Laden mengatakan kepada al-Bahlul bahwa peranan al-Bahlul hanyalah untuk melakukan propaganda.

“Hanya kami [al-Kaidah] satu-satunya di Bumi yang bediri melawan kalian [AS],” kata al-Bahlul, menambahkan bahwa AS seharusnya menyalahkan dirinya sendiri atas serangan 11 September 2001. “Siapapun yang menganggap kalau serangan itu terjadi tanpa sebab jelas, maka orang itu adalah orang bodoh,” lanjutnya. “Kalian telah memulai perang terhadap kami,” tandas al-Bahlul.

Jaksa Daniel Cowhig, mengungkapkan bahwa ia tidak terkejut atas vonis seumur hidup yang dijatuhkan atas al-Bahlul mengingat pernyataan-pernyataan yang dilontarkan terdakwa sebelum vonis resmi dijatuhkan. Cowhig mengatakan bahwa al-Bahlul sama sekali tidak menunjukkan rasa penyesalan. “Kapan saat aman untuk al-Bahlul meninggalkan kurungan? Tidak akan pernah [aman],” kata Cowhig.

Sebelumnya, pemerintah AS telah mengungkapkan rencana mereka untuk mengadakan sidang pengadilan bagi 80 orang dari 255 tahanan di Guantanamo. Namun muncul keraguan dari beberapa pihak apakah hal itu akan terealisasi. Kedua kandidat presiden AS, John McCain dan Barack Obama mengatakan jika terpilih, mereka akan menutup penjara Guantanamo.

“Saya memperkirakan pengadilan itu adalah pengadilan terakhir dari komisi militer,” ujar Morris Davis, seorang pensiunan kepala penyelidikan Angkatan Udara AS. “Saya mengharapkan siapapun yang menjabat menjadi Presiden AS nantinya bisa mengakhiri bagian buruk dari sejarah negara kita dan mulai membangun kembali reputasi negara,” lanjut Davis. (AP)


Kubu Anies dan Ganjar Ingin Hadirkan Menteri jadi Saksi di MK, Airlangga Hartarto Beri Jawaban
Nagita Slavina

Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan

Tyas Mirasih saat itu ingin menjual tas miliknya kepada Nagita dan Raffi untuk membantu biaya pengobatan sang ibunda.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024