Dokter Cantik Dibunuh

Hadiah untuk Si Dokter Cantik Dianggap Utang

VIVAnews - Demi memanjakan dokter Alia Pranita Sari semasa hidupnya, Iwan Andriansyah menghabiskan uang puluhan juta rupiah. Uang itu dibelikan sejumlah hadiah. Belakangan saat Alia memutuskan tali cintanya, Iwan meminta dokter cantik itu mengembalikan uang yang sudah dihabiskannya untuk Alia. Iwan menganggap Alia telah berutang.

"Tapi ini dibantah pihak keluarga. Alia dari keluarga mampu, dia punya segalanya. Bukan karena utang, tapi motif asmara. Tapi dia (Iwan) berpikiran yang diberikan kepada Alia dianggap sebagai utang," kata Kapoltabes Palembang Kombes Pol Lucky Hermawan kepada VIVAnews, Rabu 26 Agustus 2009.

Ayah Alia, Agustria Zainu Saleh adalah dokter senior yang juga ketua Departemen Ob-Gyn RSMH Palembang. Megawati, ibunda Alia juga berprofesi sebagai dokter.

Alia sendiri kemana-mana selalu ditemani Honda Jazz merah kesayangannya. Di mobil bernopol  BG 2815 NM inilah pada Minggu 23 Agustus 2009 Alia ditemukan tewas membusuk setelah empat hari tidak pulang ke rumahnya di Kompleks Kedamaian Permai, Jalan Anggrek, Blok EE II, Bukit Sangkal, Kalidoni, Palembang.

Lucky menduga Iwan mengaja menghamburkan uang puluhan juta rupiah agar kelihatan hebat di mata Alia yang secara materi sudah memiliki segalanya itu. "Bahkan dia sampai menggelapkan uang di tempatnya bekerja, Bank Sumsel, sampai Rp 51 jutaan, sehingga dia diberhentikan," kata Lucky.

Iwan dipecat dari BPD Sumsel sehari sebelum peristiwa pembunuhan Alia. "Tanggal 18 Agustus dia dipecat," kata mantan Kapolres KP3 Tanjung Priok itu.

Saat bertemu Alia pada Rabu 19 Agustus 2009, kata Lucky, Iwan sebetulnya mau menyampaikan nasibnya yang sudah tidak bekerja lagi. Sayang niat Iwan curhat justru ditanggapi emosi pula oleh Alia yang kemudian memutuskan hubungan cinta mereka. "Dia tidak terima karena merasa uang perusahaan yang digelapinnya dipakai untuk menyenangkan hati Alia," kata Lucky.

Karena tidak terima diputus cintanya, Iwan kalap dan membunuh Alia dengan cara memukul dan mencekiknya. Pembunuhan terjadi di kamar kos Iwan sekiar pukul 20.00 WIB. Dua jam kemudian Iwan membawa jasad Alia menjauh dari Palembang untuk menghilangkan jejak. Dia menempuh perjalanan selama 12 jam untuk sampai di RSUD Selasih, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Di halaman parkir rumah sakit itulah, Iwan meninggalkan mayat Alia di dalam mobil Honda Jazz-nya.  Iwan kini dijerat pasal berlapis, yakni 338, 340 dan 365, yakni pembunuhan, pembunuhan berencana dan perampokan dengan pemberatan. Pasal 365 dikenakan karena Iwan sempat mengambil handphone Alia dan menjualnya. Dia terancam hukuman 20 tahun penjara.

Chelsea Bikin Mikel Arteta Terkesan
Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

PKS Hormati Putusan MK: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan Anies-Cak Imin terkait sengketa Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024