Panti Sosial DKI Kewalahan Tampung PSK

VIVAnews - Terbatasnya kapasitas panti sosial di DKI Jakarta mengakibatkan penertiban penjaja seks komersial (PSK), waria, dan pengemis tak efektif.

Kepala Suku Dinas Ketentraman, Penertiban, dan Perlindungan Masyarakat Jakarta Timur, Tiangsa Surbakti mengatakan, terbatasnya kapasitas panti sosial menjadi kendala utama sistem karantina. Sebab, sistem karantina kemudian dilaksanakan seadanya dalam waktu yang sangat singkat.

Padahal, kata Surbakti, penyuluhan untuk memulihkan kondisi sosial mereka tidak bisa dilakukan dalam hitungan hari. "Biasanya baru dua hari mereka sudah dipulangkan, kemudian kembali beraktivitas menjadi PSK, waria dan gepeng," ujar Surbakti, Selasa 4 November 2008.

Surbakti bercerita, dalam seminggu timnya rutin menjaring sekitar 50 PSK, waria, dan pengemis untuk dikirim ke Panti Sosial Cipayung milik Dinas Sosial DKI Jakarta. "Percuma juga kalau kita tertibkan, kemudian dilepas lagi tanpa ada penyuluhan yang baik dari dinas sosial," ujarnya.

Selain keterbatasan tempat, penertiban juga terkendala faktor biaya. Selama ini, dana yang dikucurkan melalui Dinas Sosial tidak mencukupi operasional penertiban hingga proses karantina yang memadai.

Surbakti menambahkan, daerah rawan PSK, waria, dan pengemis di wilayah Jakarta Timur berada di kawasan Cipinang dan Jatinegara. Setiap hari, ada dua tim berjumlah 20 orang yang ditempatkan di dua lokasi itu.

Yandri Klaim Seluruh DPW dan DPD PAN Ingin Zulhas Kembali Ketua Umum
Syifa Hadju

Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan

Menurut Syifa Hadju, setiap orang dalam sebuah hubungan pasti akan belajar menerima kekurangan pasangan masing-masing.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024