Masa-masa keemasan Apple iPhones akan segera berakhir sehubungan kabar bahwa produsennya akan menurunkan produksi perangkat tersebut. Padahal dalam waktu dekat, musim liburan akan segera datang dan Apple bisa menikmati penjualan yang biasanya tinggi di akhir tahun.
Menurut analis, produksi iPhone akan diturunkan sekitar 40 persen. "Saat kami amati sebelumnya, produksi iPhone akan turun sekitar 10 persen di kuartal keempat. Tetapi ternyata ketika kami telaah kembali, produksinya bisa turun lebih dari 40%," ungkap Craig Berger, analis dari FBR Capital Markets pada Reuters.
Secara total Apple berhasil menjual 6,9 juta unit iPhone di kuartal ketiga 2008. Penjualan terdongkrak oleh iPhone 3G yang sudah dijual di 51 negara. Tetapi para analis meragukan Apple akan bisa terus menuai sukses menjual perangkatnya di kisaran harga yang bersangkutan. Pasalnya, harga yang dipatok Apple, sekitar 700 dolar AS, melebihi produk sekelas dari produsen utama ponsel seperti Nokia.
Charlie Wolf, analis dari Needham mengungkapkan pada Barron’s Online, di kuartal keempat 2008 ada musim libur dan Apple juga akan menjual iPhone 3G ke 15 negara lainnya. Tetapi kini perusahaan itu memiliki stok sekitar 2 juta unit iPhone, sementara gelombang pembelian awal sudah habis. Secara keseluruhan ia memperkirakan penjualan iPhone akan menurun di kisaran Desember meskipun ekspansi ke pasar baru bisa sedikit menambah penjualan.
“iPhone masih berpeluang untuk meraih pasar smartphone secara efektif jika Apple menurunkan harga produknya yang saat ini masih diminati penggemar gadget,” ujar Wolf. “Jika demikian, penjualan Apple iPhone sampai akhir kuartal empat bisa mencapai 8 juta unit,” tambahnya.
Meskipun diperkirakan akan terjadi penuruan, ada pula sebagian analis yang memperkirakan penjualan iPhone di kuartal keempat 2008 bisa melebihi kuartal ketiga. Tetapi melihat kondisi market saat ini, prediksi tersebut tidak terlihat realistis.
Menyelami Dampak Negatif FOMO pada Pengguna Media Sosial
Fenomena FOMO, yang ditandai oleh perasaan tidak nyaman karena merasa tertinggal dalam hal-hal tertentu, menjadi perhatian dalam diskusi.
