VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan kekuasaan tak boleh menumpuk di satu lembaga negara saja. Presiden terpilih 2009-2014 ini menekankan pentingnya keseimbangan kekuatan antara eksekutif, legislatif dan yudikatif.
"Tidak boleh ada kekuasaan yang berjalan absolut tanpa dicek oleh lembaga lain," kata SBY dalam pidatonya di Gedung MPR/DPR, Senayan, memperingati Hari Konstitusi Pertama dan Hari Ulang Tahun MPR ke-64, Jakarta, Selasa 18 Agustus 2009.
Kekuasaan tak boleh berjalan tanpa pengawasan. "Power tends to corrupt, absolute power corrupts absolutely," ujar SBY mengutip pernyataan terkenal Lord Acton mengenai kecenderungan korup dari kekuasaan. Oleh karena itu, lanjut SBY, dalam konteks tersebut, maka keseimbangan kekuasaan antarlembaga tinggi harus menjadi roh sentral dalam konstitusi.
SBY yang hadir bersama wapres Jusuf Kalla, jajaran menteri kabinet Indonesia Bersatu, dan pimpinan MPR ini mengingatkan, posisi negara tidak boleh terlalu kuat sehingga rakyat tidak punya ruang. Sebaliknya, negara juga tidak boleh terlalu lemah sehingga tidak dapat mengelola dan melayani rakyatnya. "Hubungan antara negara dan rakyat harus betul-betul tepat," tandas SBY.
Pada akhirnya, SBY mengajak seluruh elemen bangsa agar bersama-sama menjalankan konstitusi. Menurutnya, meskipun Indonesia masih berada dalam proses transformasi dan pencarian bentuk demokrasi yang tepat, namun bukan berarti konstitusi bisa untuk tidak dijalankan. "Mari bulatkan tekad untuk membangun bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar SBY menutup pidatonya.
Hari ini, Komisi Pemilihan Umum menetapkan SBY-Boediono sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. SBY-Boediono meraup lebih dari 50 persen suara, dengan 20 persen lebih di 17 provinsi, sehingga praktis menang dalam satu putaran.
Dibaca 43 Juta Kali, Cerita The Perfect Strangers Ternyata Terinspirasi dari Sopir Taksi
Dari sana lah, Yessy mengembangkan cerita dan karakter dalam untuk The Perfect Strangers yang tak disangka-sangka punya banyak sekali penggemar.
