Sepuluh Balita Keracunan Jamur di Garut

VIVAnews – Sebanyak sepuluh balita warga Kampung Cijangkar RT 01/10, Desa Kersamanah, Kecamatan Kersamanah, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menderita keracunan setelah mengkonsumsi masakan jamur, Sabtu, 1 November 2008, sore.

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Hendi Budiman kepada VIVAnews, Sabtu petang, menjelaskan, delapan dari sepeluh balita malang itu hingga kini masih dirawat intensif di puskesmas setempat. ”Karena kondisi mereka masih parah,” jelasnya. Sedangkan dua balita lainnya, imbuh dia, sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.

Menurut Hendi, jamur yang dikonsumsi para korban adalah jamur supa yang didapat warga dari salah satu kebun di kampung mereka. Oleh warga, jamur yang mengandung racun sianida itu kemudian diolah untuk dihidangkan pada saat makan siang. Sekitar satu jam berselang, para balita yang tubuhnya tidak kuat menerima efek racun itu langsung pusing dan muntah-muntah.

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United

Namun, para orang tua korban tidak langsung membawa korban ke puskesmas. Diduga, warga tidak mengerti bahwa anak-anak mereka telah menderita keracunan. Karena itulah, korban baru dilarikan ke puskesmas sore harinya, menjelang waktu Maghrib. Tetapi kondisinya sudah parah. ”Korban sudah lemas karena terlalu banyak muntah. Selain itu, efek racun juga membuat mereka menderita dehidrasi,” sambung Hendi.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya masih meneliti sampel jamur yang dikonsumsi para korban itu untuk penyelidikan lebih lanjut. ”Untuk pertolongan awal, kami sudah memberikan mereka obat antiracun. Mudah-mudahan, dalam 1-2 hari ini mereka bisa pulih kembali,” pungkasnya.

Rumah di Bangkalan Hancur Usai Petasan Meledak, 3 Orang Jadi Korban

Selain Dinas Kesehatan Garut, pihak kepolisian setempat juga turut menyelidiki kasus tersebut. Dikofirmasi terpisah, Kapolwil Priangan Kombes Pol Anton Charlian menjelaskan, pihaknya telah mengirim personel untuk menyelidiki kasus tersebut.

Sejumlah petugas yang diutus, kata Anton, telah mengumpulkan beragam informasi dari warga sekitar. Termasuk memeriksa lokasi penemuan jamur pembawa masalah itu di kebun warga.

Berdasarkan keterangan warga yang berhasil kami himpun, korban mulai merasakan keracunan sejak pukul 13.30 WIB," terang Anton.

Laporan: Sigit/Bandung

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya