Eksekusi Amrozi cs

Mukhlas: Saya Tak Takut Mati

VIVAnews- Ali Ghufron alias Mukhlas dianggap sebagai otak bom Bali I. Dia sendiri percaya akan mati sahid dalam perang suci yang ia kobarkan.

Pria kelahiran Tenggulun, 2 Februari 1960, ini,  tak membantah keterlibatannya dalam bom Bali. Namun ia menolak jika disebut terlibat langsung dalam operasi pengeboman.

Jaksa penuntut menyatakan Mukhlas bertanggungjawab atas serangan bom. Di antaranya dengan cara membantu perencanaan dan melakukan penggalangan dana.

Kini, di Nusakambangan, Mukhlas tinggal menunggu saat dieksekusi dalam 72 jam terakhir. Sebelum wafat, Mukhlas sempat menulis pesan terakhir, pada  22 Oktober 2008.

Rampung Juni 2024, Menteri ESDM: Divestasi Saham Freeport Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak

Dalam wasiat yang ditulis tangan itu, Mukhlas menggoreskan tujuh butir pesan. Umumnya, wasiat itu mengajak rekan-rekannya agar setia pada jalan jihad. Dia berisikukuh jalan mengegakkan Islam adalah dengan "Quran, pedang dan hati". Pada butir terakhir dia mengatakan, "Aku tidak takut di penjara, tidak juga dengan hukuman mati".

Selebrasi gol pemain Borneo FC Samarinda

Andai Tak Ada Championship Series, Borneo FC Sudah Juara Liga 1 Musim Ini

Borneo FC Samarinda telah memastikan diri juara Liga 1 musim 2023/24. Namun, itu jika championship series tidak diterapkan musim ini.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024