Likuidasi Indover

BNI: Itu Berita Buruk Bagi Industri Perbankan

VIVAnews - Pejabat Bank Indonesia menyesalkan keputusan Bank Indonesia untuk melikuidasi Indover Bank karena gagal mengikuti proses untuk mendapatkan persetujuan DPR.

"Ini berita buruk bagi industri perbankan," ujar Direktur BNI, Bien Subiantoro kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat malam, 31 Oktober 2008.

Bien mengakui BNI memiliki dana di Indover Bank senilai US$ 27 juta atau Rp 280 miliar. Angka itu terdiri dari pinjaman sindikasi sebesar US$ 10 juta dengan bank di Hong Kong dan Singapura. Total pinjaman sindikasinya US$ 119,5 juta.

Selain itu, menurut dia, terdapat di pasar uang antar bank US$ 14 juta dan penempatan oleh BNI Hong Kong sebesar Eur 2 juta berupa deposito berjangka. BNI juga menempatkan dana di Indover dalam bentuk rekening nostro BNI sebesar Eur 545 ribu.

"BNI belum memasukkan dana di Indover dalam provisi atau pencadangan pada kuartal III 2008," kata Bien sehari sebelumnya.

Sebelumnya, Bank Sentral Belanda (De Nederlandsche Bank) menyatakan bahwa pengadilan Belanda telah memutuskan untuk membekukan kegiatan operasional Indover Bank yang berkedudukan di Amsterdam. Pembekukan operasi berlaku mulai 7 Oktober 2008 dan dilakukan setelah Indover mengalami kesulitan likuiditas akibat krisis keuangan global.

Kesulitan likuiditas yang dialami Indover Bank diperkirakan tidak akan dapat diselesaikan dalam jangka pendek. Apalagi, ketidakpastian yang tinggi atas berlangsungnya keketatan likuiditas di pasar uang global. Namun, Bank Indonesia sebagai pemegang saham Indover sepakat untuk menyuntik dana Rp 7 triliun ke Indover.

TNI Berduka, Letkol Marolop Meninggal Dunia 2 Hari Usai Serahkan Jabatan Komandan Kodim di Papua
Sistem pertahanan udara antirudal Iran

Iran Bantah Rudal Israel Meledak di Isfahan: Itu Drone yang Ditembak Jatuh

Seorang pejabat senior militer Iran mengatakan bahwa ledakan itu disebabkan penembakan sistem senjata pertahanan udara Iran yang mendeteksi benda asing

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024