Bayi Ditelantarkan Rumah Sakit

Menteri Kesehatan: Gugat Saja Pemerintah DKI

VIVAnews - Seorang bayi bernama Muhammad Reinaldi akhirnya meninggal dunia, pagi tadi. Bayi berumur empat bulan ini diserang demam berdarah. Ibunya membopong sang anak ke sejumlah rumah sakit. Tiga rumah sakit menolak dengan alasan kamar penuh.

Dari daerah Pasar Minggu, di Jakarta Selatan, bayi itu dibawa ke sebuah rumah sakit di Pondok Gede di Jakarta Timur. Rumah Sakit itu menerima sang bayi. Tapi sebulan di rawat di situ, sang bayi tak kunjung sembuh. Padahal biaya sudah meroket ke bilangan Rp 10 juta. Jika bertahan di situ, biaya akan terus melambung, padahal ini keluarga miskin.

Pihak rumah sakit, lalu meminta sang Ibu membawa pulang bayinya. Anak berumur empat bulan dan masih sakit itu dibawa pulang Kamis pekan ini. Tapi cuma semalam di rumah, karena pagi ini sang bayi sudah menghembuskan nafas terakhir.

'Mestinya tragedi seperti ini tidak terjadi lagi,' kata Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, kepada Wens Manggut dari VIVAnews, Jumat, 31 Oktober 2008. Menurut Siti,selama ini pemerintah DKI tidak mengikuti program pemerintah pusat karena mereka punya program sendiri untuk rakyat miskin. “Nyatanya banyak orang miskin yang tidak terurus,” kata Siti. Berikut petikan wawancara yang dilakukan via telepon,sore hari ini.


Ada seorang bayi yang meninggal, karena sakit demam berdarah. Bayi ini sempat masuk rumah di Pondok Gede,Jakarta Timur. Tapi karena biaya diminta keluar oleh rumah sakit karena orangtuanya tidak punya biaya.

Tragedi seperti itu mestinya tidak terjadi karena pemerintah sudah punya program khusus untuk rakyat miskin.  Program ini sudah diketahui di seluruh Indonesia. Semua biaya perawatan rumah sakit gratis.

Orang tua si bayi mengaku diminta keluar orang oleh rumah sakit karena biaya sudah Rp 10 juta.

Tidak mungkin.Itu kejadian di daerah mana. Dan orang tuanya tinggal di mana?

Orang tuanya tinggal di Pasar Minggu dan dirawat di sebuah rumah sakit di Pondok Gede.

Itu masuk wilayah pemerintah DKI. Dan pemerintah DKI itu punya program kesehatan untuk orang tidak mampu. Jadi kalau ada kejadian seperti ini, salahkan saja pemerintah DKI-nya. Karena entah kenapa selama ini pemerintah DKI tidak mau mengikuti program pemerintah pusat.

Maksud Ibu?

Pemerintah DKI itu tidak ikut program saya dengan alasan mereka punya program sendiri. Nyatanya banyak orang miskin yang tidak terurus. Kalau ada kejadian seperti ini, mestinya mereka sadar. Teman-teman wartawan tolong tanya kepada Komisi E di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI tentang masalah ini.

Masak Pemerintah DKI tidak bisa kordinasi dengan Ibu?

Begitulah faktanya. Ini kan zaman otonomi daerah. Mereka mau menangani sendiri. Gugat saja pemerintah DKI-nya.

Berlaku Progresif, Perjanjian Ekstradisi Indonesia-Singapura Bakal Libas 31 Pelaku Tindak Pidana
Motor Honda BeAT di IMOS 2022

Honda BeAT Jadi Incaran Maling bukan karena Tidak Aman

Honda BeAT sebagai sepeda motor  jenis skuter matik terlaris di Indonesia, kerap jadi sasaran pencurian kendaraan bermotor. Salah satu faktor yang dianggap banyak orang m

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024