Pernyataan Noordin M Top di Internet

Polisi Tantang Hacker Bongkar Blog 'Noordin'

VIVAnews - Mabes Polri menantang para hacker di Indonesia untuk membobol blog yang memuat pernyataan resmi orang yang mengaku bernama Noordin M Top terkait aksi bom di JW Marriott dan Ritz Carlton. 

Dalam laman yang beralamat http://mediaislam-bushro.blogspot.com nama Noordin ditulis Nur Din bin Muhammad Top. Blog berisi pernyataan ia bertanggung  jawab atas ledakan yang terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton. Bom bunuh diri di dua hotel ini menewaskan sembilan orang dan melukai 55 orang lainnya.

"Saya minta, justru kan banyak hacker di Indonesia yang minta. Ayo coba bisa buktikan, bela bangsa ini cari itu semua, berikan info agar bisa ditangkap," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Soekarna di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Jumat 31 Juli 2009.

Menurut Nanan, tim cyber crime Mabes Polri saat ini sedang mengejar orang yang memposting pernyataan tersebut. "Mudah-mudahan segera terlacak," kata dia.

Bom yang terjadi di Marriott dan Ritz Carlton mengejutkan bangsa Indonesia. Sebab, sekitar empat tahun, tak ada teror bom yang terjadi di nusantara. Teror bom terakhir, Bom Bali II terjadi 1 Oktober 2005.

Kejadian bom terakhir menewaskan sembilan orang, dua diantaranya dua bomber bunuh diri. Tiga pebisnis asing, Nathan Verity, Craig Senger, dan Garth McEvoy ikut menjadi korban.

Sampai saat ini siapa sebenarnya pelaku pengeboman belum terungkap. Polisi telah menyebar sketsa wajah dua tersangka pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton. Salah satunya digambarkan sebagai pria berusia 16-17 tahun, berkulit putih, rambut lurus hitam pendek, tinggi badan 180 centimeter, dan ukuran sepatu 42-43.

Sedangkan tersangka pengebom di Ritz Carlton diduga seorang laki-laki dengan ciri-ciri: umur kira-kira 40 tahun, kulit sawo matang, rambut lurus, pendek, dan hitam; serta tinggi badan 165 sentimeter.

Polisi Sebut Wanita yang Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari Kerja Open BO
VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Meski Dilarang AS dan Barat, Israel 'Keukeuh' Akan Tetap Kembali Serang Iran

Komunitas internasional, khususnya Barat, juga telah berulang kali mengeluarkan pernyataan yang mendesak Israel agar menahan diri dan tidak menanggapi pembalasan Ira

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024