VIVAnews - Badan Pengawas Keamanan Makanan Hong Kong (CFS), Rabu, 29 Oktober 2008, menyatakan bahwa mereka menemukan lagi kandungan melamin dalam produk telur impor dari Cina. Telur tersebut berasal dari peternakan di kota Gong'an, propinsi Hubei.
Ini adalah kali ketiga dalam pekan ini di mana produk makanan impor yang diedarkan di Hong Kong diketahui mengandung melamin. Sebelumnya, telur yang diimpor dari peternakan Hanwei di Dalian, Cina, ditemukan mengandung melamin. Selain itu, produk biskuit dari Filipina juga diketahui bermelamin.
CFS menemukan kadar melamin sebesar 3,1 parts per million (ppm) dalam sample telur tersebut. Kadar tersebut melebihi batas aman yang diizinkan pemerintah Hong Kong. Pemerintah Hong Kong menetapkan batas aman kadar melamin dalam produk makanan sebesar 2,5 ppm.
“Sampel telur diambil dari seorang importer di toko grosir makanan. CFS telah mengirimkan surat peringatan kepada importer tersebut dan memintanya untuk menghentikan penjualan produk telur,” kata juru bicara CFS seperti dikutip dari harian China Daily, Kamis, 30 Oktober 2008.
“Kami telah memberikan informasi mengenai hasil tes laboratorium kepada para pedagang makanan dan meminta mereka tidak menjual telur-telur bermasalah tersebut. Kami juga telah menginformasikan hal ini kepada pemerintah di daratan Cina supaya ditindaklanjuti,” lanjutnya.
“Kami juga meminta mereka untuk berhenti mengekspor telur-telur dari peternakan yang bermasalah ke Hong Kong,” tandasnya.
Sementara itu, pemerintah Cina kemarin memerintahkan para pedagang dan pemasok untuk menarik telur yang disebut mengandung melamin. Mereka juga diminta untuk menghentikan ekspor telur-telur tersebut.
Menurut situs internet stasiun televisi Channel News Asia, Kamis, 30 Oktober 2008, pejabat berwenang di Cina menemukan bahwa telur yang berasal dari pemasok lain selain Hanwei, juga mengandung melamin. Beberapa supermarket di Beijing, Shanghai, dan beberapa kota lain telah menarik telur-telur dengan bermacam-macam merek.
ASDP Catat 98,2 Persen Penumpang Ferry Sudah Punya Tiket saat Sampai Pelabuhan
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengungkapkan, pengguna jasa penyeberangan kini lebih baik dalam mempersiapkan perjalanan sejak jauh hari.
