VIVAnews - Masuknya dana-dana asing ke pasar modal membantu penguatan nilai tukar rupiah. Mata uang yang sebelumnya adem ayem ini ditutup di kisaran Rp 10.120-10.160/US$.
"Rupiah terbantu masuknya dana-dana ke pasar modal. Memang (penguatan) lebih banyak faktor eksternal ketimbang internal," kata pengamat pasar uang Farial Anwar kepada VIVAnews, Rabu 15 Juli 2009.
Farial mendeteksi dana-dana asing yang masuk ke pasar modal cukup besar sehingga rupiah berdasarkan data kurs tengah Bank Indonesia terangkat ke level 10.160/US$ dibandingkan sehari sebelumnya di posisi Rp 10.220/US$.
Sedangkan pukul 16.51 WIB, data indeks transaksi mata uang di Bloomberg, rupiah berada di angka Rp 10.122/US$ menguat 93 poin. Di jam yang sama dolar Singapura juga menguat ke angka 1,453, peso Filipinan menguat ke 48,05, ringgit Malaysia menguat ke posisi 3,56 dan baht Thailand menguat ke level 34,06.
Farial memperkirakan penguatan rupiah ini tidak bersifat jangka panjang. Saat ini pasar masih memakai pola hit and run. "Tergantung kondisi global," katanya.
Tarif Bus Transjakarta Rp3.500 Rute Kalideres-Bandara Soetta Berlaku 1 Mei 2024
Bus Transjakarta akan melayani penumpang dari pukul 05.00 hingga 22.00 WIB.
