Rupiah Tutup di Level 10.800/US$

VIVAnews - Setelah lari kencang tak terkendali, kurs rupiah terhadap US$ di pasar spot antarbank Jakarta ditutup di posisi Rp 10.800/US$.

Rupiah pada perdagangan Senin 27 Oktober 2008 sempat menembus level di atas 11.000/US$. Faktor global yang membuat bursa saham anjlok dan faktor akhir bulan menjadi penyebab utamanya anjloknya mata uang lokal ini.

"Faktor global tidak bisa dipungkiri. Mata uang dunia anjlok, bursa saham berjatuhan, bukan di Indonesia saja," kata Frans Darwin Sinurata, dealer valuta asing bank swasta nasional kepada VIVAnews.

Selain faktor global, di pasar uang sejumlah perusahaan juga memburu US$ untuk memenuhi kebutuhan pendanaan menjelang akhir bulan, seperti pembayaran kewajiban yang jatuh tempo dan sebagainya.

Di sejumlah bank swasta nasional, rupiah sempat diperdagangkan di level 11.400/US$. Rupiah melemah 795 poin dibandingkan penutupan sehari sebelumnya.

Sementara Bank Indonesia mencatat data proyeksi likuiditas di pasar domestik pukul 14.00 WIB sebesar Rp 75,28 triliun, lebih kecil dibandingkan posisi pukul 08.30 WIB yang tercatat Rp 78,78 triliun. Sedangkan instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo untuk posisi siang sebesar Rp 75,44 triliun dengan excess reserve akhir hari sebesar Rp 2 triliun.

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman
Pemain Chelsea rayakan gol Raheem Sterling

Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino coba memproteksi Raheem Sterling. Pemain asal Inggris itu menjadi sasaran ejekan suporter saat tampil di Piala FA lawan Leicester.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024