Pengembang Mulai Kesulitan Jual Rumah Susun

VIVAnews - Perum Perumnas mengakui mulai kesulitan menjual rumah susun sederhana milik (Rusunami) yang dibangun terkait program pembangunan rumah susun 1000 tower.

"Kami mulai kesulitan menjual," ujar Direktur Utama Perum Perumnas, Himawan Arief dalam diskusi tentang imbas krisis terhadap proyek infrastruktur dan properti di Hotel Nikko, Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2008. Padahal, saat ini salah satu pengembang itu dalam tahap konstruksi membangun rumah susun.

Menurut dia, calon pembeli rumah susun adalah nasabah kelas menengah ke bawah yang sangat sensitif dengan kenaikkan suku bunga kredit rumah atau apartemen.

Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi 

Belakangan ini, sejumlah bank terus menaikkan suku bunga KPR. Bank Mandiri misalnya, menurut Direktur Abdurrahman, sudah ancang-ancang akan mengerek suku bunga menjadi 12-16 persen.
 
"Akibatnya, cicilan rumah menjadi berat sehingga mereka menunda beli rumah," kata Himawan. Namun, dia mengingatkan untuk nasabah kelas menengah ke atas, mereka tidak terlampau terpengaruh.

Saat ini, suku bunga pinjaman perumahan memang terus merangkak naik seiring dengan kenaikan inflasi dan BI Rate, bunga acuan Bank Indonesia. BI Rate saat ini sudah berada di level 9,5 persen atau sudah beberapa kali naik dalam tahun ini.

Saat ini, Perumnas telah mengantongi izin dari Kementerian Negara BUMN bagi pengelolaan lahan BUMN untuk pembangunan rumah susun. Sejauh ini, terdapat potensi 50 tower rumah susun yang bisa dibangun di atas lahan milik BUMN di Jabodetabek.

Prabowo Subianto tiba di Malaysia.

Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian

Menurut Sekjen AMMI Arip Nurahman, langkah dilakukan Prabowo ini, agar menjaga situasi tetap kondusif serta menghindari terjadinya perpecahan diantara sesama anak bangsa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024