Gerak Saham United Tractors Tertahan Krisis

VIVAnews – Krisis likuiditas yang melanda sejumlah institusi keuangan di Amerika Serikat (AS) membuat investor menahan diri. Perusahaan juga akan menunda ekspansi hingga kondisi pasar membaik.

Sebagai distributor alat berat, PT United Tractors Tbk (UNTR) dapat terimbas dampak krisis tersebut, meski tidak langsung. Konsumen alat berat diperkirakan menunda pembelian, karena beberapa pertimbangan.

Analis PT Dongsuh Kolibindo Securities Ryan Ariadi Suwarno mengatakan, penundaan pembelian alat berat di antaranya dipicu oleh penurunan harga jual komoditas. Selain itu, bunga pembiayaan diperkirakan meningkat, karena pembelian alat berat umumnya dilakukan secara kredit.

Namun, United Tractors masih dapat merebut pasar untuk penjualan suku cadang. Apalagi, perseroan juga mendiversifikasi usaha ke sektor batu bara maupun kontraktor pertambangan.

Pada semester I-2008, perseroan mampu meningkatkan pendapatan sebesar 53,7 persen menjadi Rp 12,6 triliun. “Perolehan pendapatan tersebut di antaranya tertopang tingginya penjualan alat berat dan batu bara,” kata Ryan dalam risetnya tentang United Tractors.

Laba usaha juga melonjak 107,3 persen menjadi Rp 1,93 triliun, dibanding periode sama 2007 sebesar Rp 931,6 miliar. Sementara itu, operating profit margin naik 15,3 persen dibanding 11,4 persen pada semester I-2007.

Ditopang oleh kuatnya hasil kinerja operasional di seluruh divisi, United Tractors membukukan laba bersih sebesar sebesar Rp 1,2 triliun atau tumbuh 118,4 persen dibanding Rp 552,3 miliar pada akhir Juni 2007. Net profit margin juga meningkat 9,6 persen dibanding 6,7 persen.

Sementara itu, penjualan alat berat merek Komatsu selama delapan bulan pertama 2008 naik 54,8 persen menjadi 3.517 unit dibanding periode sama 2007 sebanyak 2.272 unit. Peningkatan penjualan itu karena permintaan alat berat yang masih cukup tinggi di sektor pertambangan, agribisnis, dan kehutanan.

Pascapenawaran umum terbatas (rights issue) senilai US$ 390 juta, fundamental perseroan diperkirakan semakin solid. Selama delapan bulan pertama 2008, perseroan juga menunjukkan performa lebih bagus pada semua lini.

Apalagi, sebagai pembeli siaga, PT Astra International Tbk (ASII) telah meningkatkan kepemilikan sahamnya pada United Tractors menjadi 58,54 persen dibanding 58,45 persen sebelum rights issue.

Ryan menjelaskan, bisnis batu bara melalui akuisisi PT Tuah Turangga Agung pada awal tahun ini diharapkan dapat berimbas positif bagi kinerja perseroan. United Tractors mengakuisisi 93,33 saham Tuah Turangga Agung senilai US$ 115,57 juta.

Ganas, Shin Tae-yong Yakin Timnas Indonesia U-23 Hajar Korea Selatan

Tuah Turangga Agung memiliki cadangan batu bara hingga 40 juta ton dan konsesi penambangan selama 30 tahun untuk lahan yang belum tereksplorasi seluas 5.000 hektare (ha) di Kalimantan Tengah.

Perusahaan itu diharapkan dapat memulai produksi sebanyak satu juta ton batu bara pada 2009 dan tiga juta ton per tahun mulai 2010.

Namun demikian, melihat kondisi saat ini, investor dapat menghindari dulu saham United Tractors hingga pasar membaik. Namun, bagi investor yang sudah memiliki saham sektor alat berat dan pertambangan batu bara itu, Ryan merekomendasikan hold. 

Pada transaksi Rabu, 22 Oktober 2008, saham United Tractors melemah Rp 400 menjadi Rp 3.950.

KPU Ungkap Alasan Abaikan Permintaan PDIP Tunda Penetapan Prabowo
Ketua KPU Kabupaten Tangerang Muhammad Umar

KPU Tangerang Sebut Proses Pendaftaran Pemilukada 2024 Dibuka Mei

KPU Tangerang masih menunggu petunjuk teknis dalam pelaksanaan Pemilukada 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024